Gorontalo, MEDGO.ID — Dinas Perindag Provinsi Gorontalo mberikan bantuan beras tak layak konsumsi, kepada penerima bantuan berupa bahan untuk UMKM, siap menggantinya, sekiranya memang benar bantuan tersebut, berupa beras tak sesuai dengan standart.
Saat dikonfirmasi melalui WA, Kepala Dinas Perindag Risjon Sunge, menyatakan tak tahu menahu, adanya beras yang diterima oleh masyarakat pelaku usaha, yang tak sesuai dengan standart, sebagaimana mestinya. Ia meminta untuk konfirmasi ke bagian yang menangananinya.
“Belum tahu, sejauh ini belum ada laporan,” kata Risjon, saat dihubungi, pada Senin (12/02/2024) melalui sambungan WA.
Untuk lebih jelas terkait teknis penyaluran, Risjon meminta agar mengklarifikasi melalui staffnya, yang menangani penyerahan bantuan tersebut.
Bagian UMKM, menyampaikan terima kasih atas informasinya, dan pihaknya akan mengecek penyedia, untuk diganti. Namun, sepengetahuannya, sampai saat ini, belum ada yang memberitahu, adanya beras tak layak konsumsi, yang diberikan oleh pihak Dinas Perindag Provinsi Gorontalo.
“Lokasi mana pak,” tanya Helly Mangundap selaku pihak yang menangani langsung pengadaan dan penyerahan bantuan tersebut, saat dikonfirmasi melalui WA pada Senin (12/02/2024).
Mengingat, narasumber tak mengijinkan agar, identitasnya tak dipublikasi, kami sampaikan, Helly menyampaikan bagaimana pihaknya, akan mengganti sementara tak jelas lokasi dan siapa penerima beras tak layak tersebut.
“Makasih informasinya pak, kami akan mengecek ke penanggung-jawab penyaluran Kota Gorontalo dan penyedia, kalau boleh sampaikan dimana saja pak, nanti kita cek langsung dan ganti berasnya,” ujarnya lagi.
Meski sudah disampaikan, bahwa penerima tak keberatan dengan bantuan beras itu, Helly bersikeras akan menggantinya, walau, beras tersebut sudah dibagikan ke tetangganya.
“Tak apa pak, sampaikan bahwa kami akan menggantinya,” ucapnya.
Atas keseriusan Bagian UMKM Dinas Perindag, akan menggantinya, meski tak dipublikasikan penerima. Tanggapan Ibu Y warga Tambulabotao Selatan, sampaikan tak apa mereka, selain sudah dibagikan ke warga sekitar rumah, Ia juga Tak keberatan, daan meminta identitasnya tak dipublikasi. “Tak usah pak, tolong tak perlu dipersoalkan,” jawab Ibu Y, saat disampaikan.
Namun menantunya mengkritik model penyaluran, menurutnya, seharusnya sebelum diserahkan kepada masyarakat, baiknya diperiksa kondisi beras, agar masyarakat puas saat membuka dirumah.
“Kami tak permasalahkan ini, harusnya, barang diperiksa saat penyedia menyerahkan beras ke dinas,” pungaks Riski.(RM)