Satu Warga Labuhanbatu Status PDP 02 Covid-19, Meninggal Dunia

Labuhanbatu, (MEDGO.ID) —  Satu warga PDP covid-19, Rantaurapat,  Kabupaten Labuhanbatu,  Sumut,  meninggal dunia.

Pasien PDP 02 ini sempat di rujuk ke RSU Adam Malik Medan,  karena dinyatakan positif saat dilakukan Rapid-Tes oleh Team Medis RSUD Rantauprapat , Akhirnya IF (22) warga Rantauprapat menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin Pukul 01.30 wib dini hari.

Saat Konferensi pers Team Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Labuhanbatu yang dihadiri Dandim 0209/LB , Kapolres Labuhanbatu, Direktur RSUD Rantauprapat, Kadis Kesehatan dan Sekjen Gugus Tugas Penanganan Covid19 mengucapkan rasa belasungkawa atas meninggalnya IF (21) yang menjadi kasus pertama di Musim Pendemi Wabah Virus Corona (Covid-19) yang terjadi di Kabupaten Labuhanbatu.
“Inalillahi wa inalillahi roziun, telah berpulang IF(21) warga Jalan Padi Kota Rantauprapat yang sempat dilakukan rujukan ke RSUD Adam Malik,” jelas Kapolres,  selaku Wakil II  Team Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

BACA JUGA :  Lengkapi Kebutuhan Puskesmas Buntulia, Pani Gold Project Serahkan Bantuan Mobil Operasional

Sementara , Direktur RSUD Rantauprapat Dr Syafril SpoG pada penjelasan mengatakan bahwa Kasus tersebut merupakan Kasus PDP 02 .
” Sampai saat ini , kita menunggu hasil nya dari pihak RSUD adam malik untuk memastikan FI fositip Terpapar Covid19 atau tidak,” jelas nya.

Dr Syafril pun mengaku bahwa FI sudah di kebumikan Team medis RSUD Adam malik secara SOP penanganan pasien Covid-19 yang berlaku.” Jam 06 tadi pagi, sudah di kebumikan di Pemakaman khusus”  sambubg Syafril.

BACA JUGA :  Lengkapi Kebutuhan Puskesmas Buntulia, Pani Gold Project Serahkan Bantuan Mobil Operasional

Menurut Syafril, pada Sabtu (18/4/2020) malam lalu sekirtar 21.00, wib,   pasien IIF datang ke RSUD Rantauparapat dan diterima Tim covid. Kemudian sesuai SOP dipertanyakan keluhan. Hasil pemeriksaan ia mengaku  mengeluhkan nyeri ulu hati, sesak di dada dan mual.

“Ketika dipertanyakan, pasien mengaku tidak ada perjalanan,” ujar Syafril.
Kemudian, sambung dia, gejala seperti demam, batuk, dan sesak, tidak ada ditemui dalam tubuh pasien. Sehingga pasien dimasukkan ke IGD dengan diagnosis gastritis.

“Setelah diobservasi, keluhan pasien menghilang dan pasien diberi obat untuk rawat jalan,” ujarnya.

Selanjutnya, Minggu (19/4/2020) sekitar pukul 10.45 wib, pasien datang kembali dengan keluhan sesak dan batuk. Oleh tim ini dipertegas, apakah ada perjalanan dan pasien menyatakan hanya perjalanan dari Pulau Raja ke Rantaurapat.

BACA JUGA :  Lengkapi Kebutuhan Puskesmas Buntulia, Pani Gold Project Serahkan Bantuan Mobil Operasional

“Oleh tim, keluhan ini diteruskan ke dokter DPJP Covid dan diinstruksikan untuk diisolasi. Kemudian, hasil rapid tes, masih samar. Oleh dokter, kemudian dilakukan rapid tes ulang dengan hasil positif,” bebernya.

Selanjutnya, tim berembuk dan selanjutnya dirujuk untuk memastikan kembali hasil diagnosa sebelumnya. Pada pukul 20.30 malam, pasien diberangkatkan menuju RSUP H Adam Malik.

Syafril mengaku, ketika dalam perjalanan dirinya terus memantau kondisi pasien. Sampai di Tebing, pasien mengalami muntah berbuih. Kondisi ini kembali terjadi ketika mobil ambulance melewati Lubuk Pakam.

“Selanjutnya sesampainya di Jalan Djamin Ginting, kondisi pasien terus menurun,” ungkap Syafril. (Dian)