Dubes New Zeeland Tantowi Yahya Terpapar Covid 19

Catatan : Ilham Bintang

 

Acara Remember The Mercy’s Sabtu (29/1) malam ini batal digelar di Airmen Hotel Sultan, Jakarta. Pembatalan diumumkan semalam oleh manajemen Band The Mercys. Alasannya, salah satu pengisi acaranya terpapar Covid19. Yang dimaksud adalah : Tantowi Yahya, mantan Dubes RI di New Zealand.

Acara The Nercys itu diundur sampai waktu yang akan ditentukan kemudian ( maksimal 1 bulan). Begitu isi pemberitahuan yang beredar semalam, dan diterima oleh para calon penonton pertunjukan itu.

Kredit Mobil Gorontalo

” Saya sudah beli dua tiket, tapi semalam pihak Erwin Harahap mengirim pesan itu lewat WhatsApp,” kata Raja Pane, wartawan senior yang juga anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat. Sejak dulu wartawan olah raga ini menggemari musik band The Mercys.

Berita sama diumumkan juga oleh aktris Jajang C Noer di grup WA artis senior, semalam. “Tantowi Yahya kena covid dari tadi pagi. Tadinya akan perform dengan Erwin Mercy’s Band besok di Airmen hotel Sultan,” tulis Jajang yang merupakan fans berat The Mercys, wa bil khusus Erwin Harahap.

 Batal ke Bali

Tantowi Yahya semalam membenarkan terpapar Covid19.
” Betul, Bang. Hasil PCR nya baru saja ke luar ,” sahut mantan Dubes RI di New Zealand itu ketika saya kontak semalam. Hasil PCR itu mengkonfirmasi hasil swab Antigen sebelumnya, yang menunjukkan hasil positif.

Terakhir aktifitas Tantowi Yahya yang terekam di depan publik ketika melayat ke rumah Nurul Arifin, Rabu (26/1). Seperti kita ketahui, Putri sulung Wakil Ketua Umum Golkar itu, Maura Magnalia Madyaratri meninggal dunia Selasa (25/1) pagi.

Tantowi positif Covid19 persis sebulan setelah tiba di Tanah Air dari pos penugasannya, 28 Desember tahun lalu. Sesuai ketentuan yang berlaku, waktu itu, ia bersama istri dan putranya menjalani karantina 10 hari di Hotel Mandarin, Jakarta.

Ia dan keluarga kembali ke Tanah Air setelah hampir lima tahun menempati pos Duta Besar di New Zealand. Selama 10 hari di karantina,Tantowi sempat menulis di Ceknricek.com pengalamannya selama di karantina dalam sebuah artikel, ” Pengalaman di Karantina – Hari ke 5″.
“Bersama isteri dan satu anak, saya memasuki hari kelima karantina di hotel. Hari-hari diisi dengan membaca, menulis, olahraga, zoom dan tentu saja berselancar di sosmed ha ha hi hi dengan teman dan sahabat di berbagai belahan dunia. Selandia Baru sebagai negara di paling selatan bumi, paling duluan menyambut tahun baru. Sementara teman-teman di New York menjadi yang paling belakangan berganti tahun. Dalam konteks perbedaan waktu ini, komunikasi bisa berlangsung 24 jam,” tulisnya.

Tantowi melanjutkan, 10 hari di karantina seenak apapun hotelnya tetap saja membosankan. Oleh karenanya diperlukan bekal mental dan juga logistik. Meski pemandangan diluar indah dan didalam kamar nyaman, tetap saja ada perasaan dikurung. Makan di hotel sehari dua hari sih oke, setelahnya kita mulai kangen makanan dari luar. Setelah hampir 5 tahun di luar negeri. Saya kangen berbagai makanan khas di Jakarta. Disinilah pergolakan terjadi.

Ancaman Omicron

Sekembali Tantowi dari penugasan, tren penularan covid19 di Tanah Air, memang kembali naik. Varian Omicron mulai mengancam masyarakat. Data terbaru, Jumat (28/1) angka penularan sudah hampir 10 ribu. 75 % dari jumlah itu merupakan varian Omicron yang terkenal kecepatannya lima kali lebih cepat dari varian sebelumnya. Tantowi tidak menjelaskan apakah virus Covid19 yang bersarang di tubuhnya, varian biasa atau Omicron. Pemeriksaan Omicron memang bersifat khusus.
Yang jelas, sesuai ketentuan pasien Covid19 yang di Tanah Air, wajib menjalani isolasi mandiri di rumah selama lima hari.”

“Beberapa hari setelah karantina saya, anak dan isteri ke Bali. Kami disana seminggu.

Minggu lalu, tanggal 20 Januari, saya kembali ke Jakarta. Anak dan isteri masih tinggal di Bali, ” urai Tantowi.

Rencananya, besok, Minggu (30/1) Tantowi akan ke Bali, bergabung dengan anak istri. Tentu saja rencana itu batal. Sekian tahun di masa pandemi di New Zealand, Tantowi cukup bebas dan aman beraktifitas sehari- hari. Saya sering dikirimi foto aktifitasnya di sana yang membuat iri, karena di NZ seperti tak ada virus Covid 19.

Eh, giliran di negeri sendiri, baru sebulan di Tanah Air, virus itu sudah menyerang badan.