Kapolda Enggan Bertemu Masa Aksi, Aliansi Jurnalis Gorontalo Sepakat Boikot Liputan Polda 

GORONTALO, MEDGO.ID– Aliansi Jurnalis Gorontalo yang tergabung dari seluruh wartawan yang ada di provinsi Gorontalo, menggelar aksi damai di depan Polda Gorontalo, pada Kamis (15/10/2020).

Aliansi yang di nahkodai organisasi wartawan seperti PWI, AJI, IJTI, SMSI, JMSI, dan AMSI tersebut menyampaikan beberapa tuntutan terkait kebebasan pers di Gorontalo, yang di mana kekerasan kepada wartawan itu terjadi di Gorontalo sendiri pada saat meliput aksi tolak Omnibus Law beberapa hari yang lalu.

Mengenai hal itu Aliansi Jurnalis Gorontalo menggelar aksi damai dengan titik kumpul awal di Bundaran Saronde dan berakhir di depan Polda Gorontalo dengan menabur bunga dan melepas kartu Identitas pers sebagai simbol matinya kebebasan pers.

Kredit Mobil Gorontalo
Jurnalis Gorontalo meletakkan kartu Identitas pers sebagai simbol matinya kebebasan pers (Foto: Bayu Harundja)

Ada pun tuntutan yang di sampaikan pada aksi ini yaitu pertama, mengecam tindakan intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian kepada para jurnalis yang sedang meliput aksi penolakan undang-undang cipta kerja.

Kedua, meminta kepada kepolisian polda gorontalo untuk belajar lagi tentang undang-undang pers.

BACA JUGA :  Memastikan Apa Sudah Steril, Bupati Saipul Sambut Tim Kepresidenan RI

Ketiga, mengutuk keras perampasan fasilitas peliputan milik wartawan saat aksi penolakan undang-undang cipta kerja.

Keempat, meminta kapolda gorontalo menindak tegas aparat kepolisian yang melakukan kekerasan, intimidasi dan perampasan alat peliputan wartawan.

BACA JUGA :  Habiskan Anggaran 437 Miliar, Bandar Panua Pohuwato Akhirnya Diresmikan Presiden Jokowi 

Kelima, memboikot liputan di Polda Gorontalo jika tuntutan kami tidak dipenuhi.

Dan keenam, meminta kepolisian dan pihak-pihak yang keberatan dengan kerja jurnalistik untuk menempuh mekanisme dewan pers sehingga tidak seenaknya mengatakan hoax terhadap produk jurnalistik.

Setelah membaca 6 tuntutan, para wartawan melalui Kordinator Lapangan, Helmi Rasyid mengundang Kapolda atau Wakapolda untuk bertemu para wartawan berdialog.

BACA JUGA :  Evaluasi Kinerja Penjabat Bupati Nizhamul, Kemendagri Apresiasi Pengendalian Inflasi di Batu Bara
Taburan bunga di depan Polda Gorontalo (Foto: Bayu Harundja)

Namun Kapolda maupun Wakapolda enggan untuk bertemu dengan para wartawan untuk berdialog, hal tersebut di sampaikan oleh Kabid Humas Polda Gorontalo Wahyu Tri Cahyono.

Mengenai hal tersebut masa aksi merasa kecewa dan bersepakat untuk memboikot liputan Polda dan memutus mitra dengan Polda Gorontalo dengan diwarnai para wartawan mengeluarkan HP masing-masing dan serentak keluar dari grup Whatsapp Mitra Polda Gorontalo. (Ubay)