Tega, Seorang Guru SDN Di kecamatan Dengilo Perlakukan Anak Didiknya Secara Tidak Wajar

 

 

POHUWATO, MEDGO.ID – Nasib yang sangat disayangkan oleh salah satu peserta didik asal kecamatan Dengilo, kabupaten Pohuwato yang ingin belajar untuk mengejar cita-cita namun terhalang dengan perlakuan seorang guru terhadapnya.

 

Pasalnya, salah satu peserta didik yang bernama Mawar( Nama Samaran) yang awalnya duduk di kelas IV disalah satu SDN Kecamatan Dengilo ini pada Tahun 2022 merasa diperlakukan secara tidak wajar oleh salah satu guru yang berinisial FA.

 

Tidak hanya dirinya, orang tua peserta didik juga mendapatkan perlakuan yang sama. Bahkan, orang tua dari siswi tersebut nyaris mendapatkan kekerasan fisik dari salah satu guru yang bertugas di SDN tersebut.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Gorontalo Dorong Guru Beradaptasi di Era Digital pada Perayaan HUT PGRI ke-79

 

Kepada Wartawan Ini, orang tua siswa mengatakan, kejadian bermula saat anaknya menyampaikan kepada teman-temannya saat akan pergi ke sekolah bahwa dirinya belum bisa masuk dikarenakan orang tuanya mengalami pusing, sehingganya Mawar belum bisa masuk sekolah karena menjaga ibunya yang sedang sakit. Bukannya diizikan, orang tua justru mendapatkan kalimat yang tidak mengenakkan dari FA.

 

“Kan saya ada sakit, jadi papanya bilang kalau bisa jangan dulu masuk sekolah, jaga saya ada sakit, terus tiba-tiba teman-teman dari anak saya bilang, ibu FA suruh cari sekolah lain saja,” ujar ibu Mawar

 

 

Mendengar hal itu, ibu dari Mawar bergegas untuk meminta surat lolos butuh di SDN yang lain untuk menyekolahkan anaknya, setelah keluarnya lolos butuh, Ibu dari Mawar langsung mendatangi kediaman FA, namun saat itu yang ditemui hanya suami dari FA, FA saat itu sedang tidak berada di rumah.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Gorontalo Dorong Guru Beradaptasi di Era Digital pada Perayaan HUT PGRI ke-79

 

 

Saat itu Mawar sudah bersekolah di sekolah barunya, namun dari pihak sekolah barunya masih meminta surat pindah dari sekolah awal. Saat orang tua dari Mawar kembali mendatangi guru yang ada di sekolah awal, ia justru nyaris dipukul dengan menimpali kata-kata yang tidak mengenakkan kepada orang tua siswa.

 

 

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Gorontalo Dorong Guru Beradaptasi di Era Digital pada Perayaan HUT PGRI ke-79

“Saat saya datang, Ibu ZAD langsung bilang, pergi saja ke marisa ibu FA tidak usah perdulikan dia, begitu kata ibu ZAD, bahkan saya saat itu hampir mau dipukul. Karena sudah jadi masalah dan anak saya belum ada surat pindah, jadi anak saya sudah diam di rumah.” ujar Orang Tua Mawar

 

 

Setelah ditanya apakah dirinya masih ingin Mawar kembali bersekolah, ia mengatakan bahwa dia akan kembali menyekolahkan anaknya jika FA sudah tidak lagi bertugas di SDN tersebut. Tercatat, kini Mawar sudah hampir dua tahun tidak lagi bersekolah gara-gara ulah FA yang terkesan killer kepada peserta didik.