Presiden Turki PBB Kerahkan Pasukan Internasional Lindungi Warga Palestina

Ankara, MEDGO.ID — Gagasan tentang pengiriman pasukan internasional untuk melindungi warga sipil Palestina dari agresi Israel harus segera ditindaklanjuti, ungkap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Rabu.

Direktorat Komunikasi Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden Turki Erdogan dan sejawatnya dari Rusia Vladimir Putin berbincang via telepon soal hubungan bilateral dan isu kawasan, terutama serangan Israel terhadap Palestina.

Dalam pembicaraan tersebut, kedua presiden membahas perkembangan terbaru di Palestina serta pengiriman vaksin Sputnik V ke Turki.

Kredit Mobil Gorontalo

Menyerukan kepada komunitas global untuk memberikan pelajaran yang “kuat dan membuat jera” kepada Israel, Erdogan mengatakan Turki telah menyampaikan reaksinya yang keras terhadap serangan Israel di Yerusalem, Gaza, Masjid al-Aqsa, dan Palestina.

Presiden Turki menyambut baik pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia tentang parameter PBB dan solusi dua negara di Palestina, dan Erdogan mengatakan itu merupakan pesan penting untuk menunjukkan bahwa Ankara dan Moskow memiliki sikap yang sama tentang perkembangan di Yerusalem.

Dia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk terlibat dalam masalah ini dan memberikan pesan yang tegas dan jelas kepada Israel untuk menghentikan serangannya terhadap Palestina sebelum krisis ini berkembang lebih jauh.

Erdogan mengatakan dirinya yakin Turki dan Rusia akan menunjukkan kerja sama yang erat dalam topik-topik itu di PBB.

Presiden Rusia Putin, pada bagiannya, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada rakyat Turki.

Setidaknya 48 warga Palestina telah tewas dan 304 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza di tengah ketegangan di seluruh wilayah Palestina setelah polisi Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan menyerang jamaah yang bertahan di sana.

Lima warga Israel juga tewas dan 45 lainnya terluka dalam tembakan roket Palestina.

Ketegangan meningkat sejak pekan lalu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina di daerah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.(*)