Peningkatan Investasi Diharapkan Mampu Mengurangi Angka Kemiskinan di Sumbar

Padang, MEDGO.ID – Dalam upaya pengurangan angka kemiskinan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar berharap investasi di Sumbar bisa menyerap tenaga kerja.

Maswar Dedi selaku kepala DPMPTSP Sumbar mengatakan, salah satu faktor penyebab kemiskinan adalah tingginya tingkat pengangguran dan jumlah pendapatan per kapita.

“Peningkatan investasi di Sumbar diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan jumlah pendapatan per kapita,” Kata Maswar Dedi, Sabtu (21/11).

BACA JUGA :  Coklit KPU Pohuwato Telah Tuntas, Usman Dunda: Banyak Pemilih Masuk Dalam Kategori Ubah

Ia mengatakan investasi dalam jumlah yang besar akan menimbulkan dampak positif terhadap pembangunan di sekitarnya. Mulai dari tumbuhnya pusat ekonomi baru, pasar, pertokoan, rumah makan, dan fasilitas pendukung lainnya.

“Dan hal ini juga memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar lokasi proyek investasi dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” lanjutnya.

BACA JUGA :  PSU Dapil 6 Pohuwato-Boalemo: Gerindra Raih Suara Partai Terbanyak 

Dalam upaya peningkatan investasi di bidang pembangunan dan daerah tertinggal, ia mengharapkan lebih banyak peran pemerintah dari pada pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur seperti akses jalan/ transportasi.

“Serta akses komunikasi, air bersih, irigasi, kesehatan, pendidikan dan pelayanan lainnya untuk memudahkan masyarakat di daerah Tertinggal melakukan aktivitas ekonomi dan sosial ,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Terungkap! Iwan Adam Akan Dampingi Saipul Mbuinga di Pilkada Pohuwato

Salah satu program unggulan Gubernur Sumbar dan Wakil Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Nasrul Abit adalah percepatan penurunan angka kemiskinan, pembangunan dan daerah tertinggal menjadi fokus utama.

Dengan adanya investasi di suatu daerah tentu saja sangat berpengaruh terhadap penurunan angka kemiskinan, pembangunan dan daerah tertinggal. (Asep)

 

Editor : Surya Hadinata