Pelaksanaan Musda REI Gorontalo Dinilai Menyalahi Prosedur PO

 

GORONTALO (MEDGO.ID) — Pelaksanaan Musyawarah daerah(Musda) REI Provinsi Gorontalo, menuai kritik, dari sejumlah anggotanya.

Hal ini disampaikan oleh perwakilan, delapan anggotanya, mengaku bahwa ada proses yang dinilai janggal, dan terkesan dipaksakan, oleh pimpinan sidang saat pelaksanaan Musda.

“Kami dikelabui, oleh proses yang sebetulnya, masih tahap penjaringan calon ketua, namun sudah ditetapkan sebagai hasil musyawarah daerah,” kata Iskandar Datau, sebagai perwakilan delapan anggota yang mengaku tidak puas dengan hasil, Musda pada (19/08) dihotel horizon kota gorontalo.

Kredit Mobil Gorontalo

Tak hanya itu, menurut Iskandar yang dibenarkan oleh para anggota yang secara bersama menyatakan keberatan terhadap, hasil Musda. Seperti keanggotaan, yang memiliki hak suara dalam Musda kali ini, terindikasi, saat sehari jelang Musda ada empat anggota yang baru terdaftar dalam sistem keanggotaan REI secara nasional.

“Kami heran, kenapa empat anggota jelang Musda, baru muncul dalam daftar, sepegetahuan kami itu merupakan pelanggaran pedoman oraganisasi REI,” tambah Iskandar.

Pihak Iskandar dan delapan anggota menyatakan menolak dan keberatan hasil Musda yang telah melantik saudara Arifin Djakani, sebagai ketua yang tidak melalui prosedur pemilihan yang benar.

Menanggapi, adanya mosi tak percaya terkait Musda yang telah melahirkan kepengurusan baru, dibawah kepemimpinan Arifin Djakani periode 2019-2023, menurut stering comite(panitia pengarah) saat pelaksanaan Musda tersebut, hal itu merupakan dinamika pasca pelaksanaan Musda, yang meninggalkan rasa tidak puas akan hasil yang sudah dilantik oleh pengurus pusat.
“Ah, itu hal yang biasa dalam berorganisasi, pihak yang merasa tidak puas dengan hasil Musda, tentu barhak mengungkapkan unek-uneknya. Tapi kami yakin, bahwa proses Musda telah melewati prosedur yang sesuai dengan pedoman organisasi,” ujar Zulfikar Uzira sebagai ketua panitia pengarah Musda REI Gorontalo (*)