Bone Bolango Berduka, Sesepuh Adat Meninggal Dunia

BONEBOL (MEDGO.ID) — Bone Bolango berduka, salah satu sesepuh adat di daerah itu, yakni almarhum Suleman Patalangi meninggal dunia, Rabu (9/10/2019).

Hal ini kemudian jadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, mulai dari Bupati Bone Bolango Hamim Pou, Wakil Bupati Mohamad Kilat Wartabone, dan Sekda Ishak Ntoma, serta sejumlah pejabat dan Camat hadir diprosesi pemakaman almarhum Suleman Patalangi yang merupakan tokoh Adat Suwawa dan dikenal dengan panggilan Tika Tani.
Prosesi upacara pemakaman yang dilaksanakan secara adat berlangsung khidmat, di rumah duka di Desa Molintogupo Kecamatan Suwawa Selatan, Kamis (10/10/2019).

Warga Suwawa Selatan, tokoh adat dan Pemkab Bone Bolango tumplek mengantar kepergian sesepuh yang dikenal di lima daerah adat di Gorontalo tersebut.
Bupati Bone Bolango Hamim Pou pun cukup terpukul dengan berpulangnya almarhum Suleman Patalangi. Bupati bahkan mengusung jasad almarhum hingga di keranda jenazah.

Kredit Mobil Gorontalo

Bupati pun punya kenangan manis tentang tokoh adat yang satu ini. Disampaikan Bupati, Pemkab Bone Bolango bersama masyarakat sangat kehilangan almarhum. Tokoh adat yang sangat berdedikasi, istiqomah, konsisten, dan bersungguh memelihara, merawat dan menjaga adat di daerah ini.

Kita semua tentu sangat kehilangan almarhum. Masih terus terngiang-ngiang di kuping kami semua dimana disetiap pertemuan rutin. Paling kami kenang adalah ketika beliau menjadi bilal setiap salat id di Masjid Agung Al-Marhamah Suwawa dengan menggunakan bahasa Bonda atau bahasa Suwawa.

Bupati Bonebol Hamim Pou bersama Wakil Bupati Kilat Wartabone serta Sekdah Ishak Ntoma (foto Humas)

“Kata-kata beliau saat menjadi bilal di hari id dengan suara melengking keras “Mo Wunggumo”. Satu kata yang saya hafal dari almarhum. Beliau pemangku adat senior dari Pohalaa Suwawa dan berdedikasi hinga tutup usia,”kenang Bupati Hamim Pou.

Sementara itu, A.R Maksum selaku Wuu Bunato Suwawa dan juga tokoh adat Gorontalo menyampaikan bahwa almarhum Suleman Patalangi terkenal hingga lima daerah adat di Gorontalo. Ia dikenal sebagai sastrawan bahasa adat.
Mulai dari empat aspek yang di lembaga adat seperti pernikahan, maupun aspek kematian yang kami sudah catat.

Begitupun halnya dalam pemberian pulanga. Almarhum jadi salah satu sumber dari bahasa sastra itu.”Kelebihan beliau di adat sebagai Sastrawan Adat Suwawa,”jelas A.R Maksum.

Dia melanjutkan, almarmuh Suleman Patalangi juga pernah mendapatkan penghargaan dari Pemda Bone Bolango berupa piagam dari Bupati tahun 2019 sebagai tokoh teladan.”Ini menjadi kenangan bagi masyarakat yang ada disini, menjadi contoh yang baik bagi keluarga bagaimana mengabdi dan berprilaku di masyarakat,”ungkap A.R Maksum. (HumasPro/Bonebol)