Ribuan Ikan Mati, Nelayan Danau Maninjau Ditaksir Merugi Ratusan Juta

Agam, (MEDGO.ID) – Ikan peliharaan pada Keramba Jaring Apung – KJA di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, kembali mengalami mati mendadak secara masal.

Adapun penyebab utama kematian ikan budidaya warga sekitar tersebut diduga, terjadi akibat tiupan angin kencang dan badai yang melanda Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir.

Saat dikomfirmasi Medgo.id via sambungan telpon, Rabu (26/02), Camat Tanjung Raya “Handria Asmi” mengatakan, diduga endapan sedimen yang telah menumpuk di Danau Maninjau kembali naik kepermukaan “tubo Danau” (red), hal ini dipicu oleh tiupan angin kencang yang  terjadi benerapa hari ini, sehingga diduga menjadi penyebab utama ikan di Keramba Jaring Apung – KJA ini mati mendadak.

BACA JUGA :  Peringati Anniversary ke-3 Tahun, KT Olongia Desa Sipayo Gelar Bakti Sosial Untuk Masyarakat

“Betul, ada kematian Massal ikan pada Keramba Jaring Apung tadi sore, lokasi tepatnya di Nagari Sungai Batang,” ujar Asmi kepada Medgo.id.

Pihaknya juga mengingatkan dan menghimbau Masyarakat sekitar agar selalu tetap waspada, karena potensi tiupan angin kencang masih selalu mungkin terjadi beberapa hari kedepan.

BACA JUGA :  Melalui Kegiatan Happy Anniversary KT Olongia ke-3 Tahun, Pemdes Sipayo Serahkan Bantuan Alat Pertanian

“Segera evakuasi ikan ke kolam atau sawah yang ada, kalau ikan sudah masuk kategori ukuran layak panen, ya segera panen saja,” himbau Asmi.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Daerah, Kecamatan maupun Nagari setempat, masih melakukan pendataan dilapangan terkait jumlah aktual kematian ikan tersebut.

BACA JUGA :  Gagal Landing, Sam Air Gorontalo Jatuh di Pohuwato Tewaskan 3 Petugas 1 Penumpang

“Puluhan bahkan Ratusan Keramba Jaring Apung – KJA di Danau Maninjau  masih terdampak mengalami kematian ikan, akan tetapi untuk jumlah pasti, kami masih belum tahu, masih dalam tahapan Pendataan,” katanya.

Adapun beberapa Minggu sebelumnya, kasus serupa telah terjadi di Nagari Duo Koto dan Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. (HF)

Editor:Surya Hadinata