Bupati Asahan Pimpin Upacara HUT KORPRI Ke 52 Tahun

ASAHAN, MEDGO.ID – Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 52 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), DPK KORPRI Kabupaten Asahan menggelar Upacara yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Asahan, Rabu (29/11).

Pada upacara HUT KORPRI tersebut, Bupati Asahan H. Surya menjadi Inspektur Upacara, yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan (Ketua DPK KORPRI Kabupaten Asahan), Para Asisten, Staf Ahli Bupati, OPD, Ketua TP PKK Kabupaten Asahan beserta pengurus, Ketua DWP Kabupaten Asahan ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.

Sebelum membacakan pidato Ketua Umum KORPRI Nasional Prof. Dr. Zudan Arif Fakrullah, SH, MH, Bupati Asahan H. Surya, BSc menyerahkan Piagam Satyalancana Karya kepada 4 orang XXX Tahun, 3 orang XX Tahun dan 3 orang X Tahun dari Presiden RI Nomor 114/TK/Tahun 2023 Tanggal 06 November 2023 dilanjutkan dengan pemberian penali kasih PNS yang pensiun tahun 2023 penyerahan tanggal 29 November 2023.

Kredit Mobil Gorontalo

Pada pidato tertulis, Ketua Umum KORPRI Nasional yang dibacakan oleh Bupati Asahan menyampaikan terima kasih kepada KORPRI dan seluruh ASN atas semua program yang bermanfaat ke masyarakat luas.

“Semua program tersebut tentunya tidak akan terlaksana dengan baik tanpa kerja-kerja yang optimal dari seluruh ASN,” ucapnya.

Selain itu peran aktif para ASN Anggota KORPRI dalam mengendalikan inflasi dan penanganan stunting sangatlah besar.

“Inflasi terus kita kendalikan dan stunting secara bertahap dapat kita turunkan dan Insyaallah tahun 2024 sudah sesuai target dapat mencapai 14% atau bahkan kurang dari itu,” ujarnya.

Bupati jug mengatakan, saat ini program utama KORPRI mencakup peningkatan kualitas pelayanan

publik, digitalisasi birokrasi, penguatan ideologi ASN, perlindungan karir, bantuan hukum, dan peningkatan kesejahteraan. Program ini diharapkan membawa dampak positif pada masyarakat.

“Untuk itu, saya mengajak pengurus KORPRI agar turut berperan serta secara aktif dalam menangani masalah inflasi, stunting, kemiskinan ekstrem, anak tidak sekolah dan perkawinan anak-anak,” tutupnya. (*)