Gorontalo, MEDGO.ID – Sektor pertanian kembali menunjukkan peran strategisnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo. Sepanjang awal tahun 2025, pertumbuhan ekonomi daerah ini tercatat sebesar 6,07 persen, dengan kontribusi sektor pertanian mencapai hampir 38 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian, saat membuka kegiatan Rembuk Madya KTNA Nasional Tahun 2025 yang digelar di Grand Q Hotel, Kota Gorontalo, Kamis (12/6/2025). Sofian hadir mewakili Gubernur Gorontalo dalam acara yang mempertemukan para petani dan nelayan berprestasi dari seluruh Indonesia itu.
“Data menunjukkan bahwa hampir separuh angkatan kerja di Gorontalo, yaitu 48 persen, bekerja di sektor pertanian. Ini bukti nyata bahwa pertanian masih menjadi fondasi utama perekonomian daerah,” ujar Sofian.
Sofian menambahkan bahwa sejak awal berdirinya, Provinsi Gorontalo memang telah menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan. Bahkan, dari total angkatan kerja tersebut, sekitar 29 persen terserap langsung dalam kegiatan pertanian, menunjukkan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam produksi pangan dan komoditas pertanian lainnya.
Gorontalo juga merasa bangga dapat menjadi tuan rumah pelaksanaan Rembuk Madya KTNA Nasional tahun ini. Menurut Sofian, momentum ini penting untuk memperkuat kolaborasi antarprovinsi dan menyatukan visi dalam memajukan pertanian nasional yang berdaya saing.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala BPPSJMP Kementerian Pertanian RI, Teddy Irhamsyah, Ketua Umum KTNA Nasional, Muhammad Yadisofian Nur, serta para pejabat dinas pertanian dan legislatif dari 22 provinsi di Indonesia.
“Kami optimis, dengan komitmen dan sinergi yang kuat, sektor pertanian di Gorontalo akan tumbuh lebih cepat dan berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi daerah,” tutup Sofian. (Adv)