Abdul Mu’ti Kandidat Kemendikbudristek, Menjadi Calon Paling Relevan

Abdul Mu’ti Kandidat Kemendikbudristek, menjadi paling relevan. Hal ini merupakan usulan langsung dari Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari.

Dalam kesempatan pembahasan mengenai usulan pergantian yang menjabat Menteri. Menjabat sebagai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pembahasan yang berlatar di Jakarta tersebut M. Qodari singgung dalam sebuah rapat. Setelah penyetujuan masalah penggabungan mengenai tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hasil akhir rapat menyebutkan penggabungan menjadi Kemendikbudristek. Maka hal ini menjadi relevan apabila kandidat yang diusulkan bisa terpilih.

Abdul Mu'ti Kandidat Kemendikbudristek, Menjadi Calon Paling Relevan
www.aida.or.id

Abdul Mu’ti Kandidat Kemendikbudristek

Dalam kiprahnya menjadi seorang Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membuatnya menjadi pertimbangan. Pasalnya kandidat Menteri Kemendikbudristek ini akan meliputi bab Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang sejalur dengan sepak terjangnya.

Dalam dunia pendidikan Prof. Abdul Mu’ti sendiri merupakan seorang Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Muhammadiyah juga dinilai memiliki kontribusi yang cukup besar dalam bidang pendidikan.

BACA JUGA :  Reses Aleg Dapil Dungingi-Kota Barat, Antusias Warga Tinggi

Sosoknya secara pribadi adalah seorang yang memiliki pemikiran moderat dengan toleransi yang baik. Menjadikan Abdul Mu’ti sebagai kandidat pertama dalam pembaharuan penggabungan ini dinilai sangat tepat.

Dalam penggabungan ini juga bukan tanpa alasan, dari tahap Kemendikbud yang asalnya mengurusi Pendidikan Dasar dan Menengah, kemudian Ristek Dikti mengurus jenjang Pengaturan Pendidikan Tinggi. Maka akan lebih baik apabila sistem yang mengurus masalah pendidikan dari dasar menuju menengah dan tinggi tidak terputus.

Rencana Rombak atau Reshuffle

Abdul Mu’ti Kandidat Kemendikbudristek, ini akan efisien. Apabila Presiden Jokowi merencanakan untuk merubah sistemnya. Penggabungan antar kabinet ini akan membuat pembaruan untuk kedepannya.

Pasalnya Abdul Mu’ti sempat menjadi kandidat Wakil Menteri Pendidikan, namun batal. Muhammadiyah kurang berkenan, karena pada saat itu Yaqut Cholil Qoumas dari Pihak NU yang menjadi Menteri Agama, begitu berita yang berhembus.

BACA JUGA :  Lurah Huangobotu Menaruh harapan Besar, 5 Aleg Dekot Gorontalo Dapil Dungingi - Kota Barat

Ketidakseimbangan antara tradisi dan latar belakang. Biasanya peranan dunia pendidikan akan dipegang oleh Muhammadiyah karena memang sudah menjadi dasarnya sejak lama.

Sedangkan, NU menjadi Menteri Agama, maka akan imbang tidak berat sebelah. Hal ini akan membuat sistem tidak rancu juga.

Latar Belakang Muhammadiyah

Abdul Mu’ti Kandidat Kemendikbudristek bukan tanpa alasan. Dari dahulu, dasar sistem pendidikan islam sudah tertanam menggunakan Muhammadiyah.

Dengan Menteri Pendidikan yang menjabat pun biasanya memiliki kaitan latar belakang Muhammadiyah. Maka akan terjadi keterhubungan apabila yang menjabat dalam penggabungan kabinet ini berasal dari PP Muhammadiyah langsung.

Sistem pendidikan Muhammadiyah sendiri memang sudah sangat berkembang. Dari pendidikan sekolah dasar (SD), SMP atau Madrasah, dan juga SMA (MA), dan juga SMK yang merupakan sekolah kejuruan.

BACA JUGA :  Lurah Huangobotu Menaruh harapan Besar, 5 Aleg Dekot Gorontalo Dapil Dungingi - Kota Barat

Pengalaman dalam mengurus 162 kurang lebih perguruan tinggi yang tersebar seluruh Indonesia. Tidak diragukan lagi apabila usulan ini menjadi pertimbangan yang bijak.

Penggabungan Kabinet

Abdul Mu’ti menjadi Kemendikbudristek, yang berisikan Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Inovasi dari kabinet tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain dengan dari besar Pendidikan.

Basic awal dalam memperkokoh generasi mendatang dari dasar. Paham radikal yang sedang marak ini juga harus segera ditangani dengan serius.

Pemikiran mengenai toleransi dan pemikiran Islam Moderat yang Prof. Abdul Mu’ti tulis agaknya akan berpengaruh. Dalam sistem pengajaran agama Islam yang penuh akan toleransi dalam beragama.

Maka M.Qodriah berharap mempertimbangkan usulan ini menjadi lebih serius lagi. Abdul Mu’ti Kandidat Kemendikbudristek akan mewujudkan keseimbangan sistem tatanan yang akan berlangsung kedepannya.