Demak, medgo.id – Banjir rob yang terus melanda wilayah pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah, adalah permasalahan yang menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pusat.
Menurut Bupati Demak, Eisti’anah, mitigasi menjadi fokus utama dari permasalahan banjir rob, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak berinisiatif untuk mengimplementasikan solusi inovatif dan jangka panjang guna mengatasinya.
“Salah satu langkah solutif inovatif tersebut adalah melakukan pengembangan rumah apung bagi warga yang terdampak rob”, ungkap, Eisti’anah, Senin (27/5/2024).
Esiti’anah mengutarakan, pilot project dari Perkim menyebutkan bahwa ketahanan dari rumah apung ini diperkirakan bisa mencapai 25 tahun.
“Selain solusi rumah apung, upaya pembangunan tanggul laut juga telah dikomunikasikan dengan pemerintah pusat”, terang Eisti’anah.
Lebih jauh Eisti’anah mengemukakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bappenas dan diharapkan pada tahun 2025 pembangunan tanggul laut bisa segera direalisasikan secara regulasi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, menambahkan bahwa pengajuan usulan pembangunan tanggul laut tersebut telah disetujui oleh Bappenas.
“Dampak rob di pesisir sudah kita komunikasikan dengan pusat. Alhamdulillah, setelah melakukan desk di Jakarta, usulan untuk tanggul laut sistem polder di Sayung telah diapprove oleh Bappenas”, jelasnya.
“Diharapakan, pada tahun 2025 sudah ada pendanaan untuk wilayah Sayung. Pengalaman sebelumnya, kita sudah mendapat Rp. 5 miliar untuk Detail Engineering Design (DED) di tahun 2023, dan untuk 2024 juga sudah mendapat alokasi. Saat ini proses DED sedang berlangsung untuk pesisir Sayung”, tambah Akhmad.
Meski belum diketahui total anggaran yang diperlukan untuk pembangunan tanggul laut ini, lanjut Akhmad, usulan tersebut telah masuk dalam prioritas utama di Provinsi Jawa Tengah.
“Jumlah pastinya belum kita ketahui, yang penting sudah diapprove oleh Bappenas dan perencanaan kita masuk prioritas utama di provinsi”, terangnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemerintah Kabupaten Demak berharap dapat mengurangi dampak rob secara signifikan dan menjaga kelancaran pembangunan infrastruktur di wilayahnya. (*17).