GORONTALO, MEDGO.ID — Komitmen Pemerintah Kota Gorontalo terus melakukan berbagai upaya strategi dalam menekan angka stunting di Kota Gorontalo.
Pada kegiatan rembuk stunting tingkat Kota Gorontalo, Walikota Gorontalo Marten Taha menyampaikan bahwa stunting ini merupakan sebuah masalah strategis yang membutuhkan penanganan serius, karena hal itu menyangkut eksistensi generasi bangsa kedepan.
“Stunting ini adalah sebuah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (Balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),”terang Marten, Kamis (07/04).
Akibatnya, dia menilai hingga kini angka stunting di Kota Gorontalo mencapai 26.5 persen. Dimana angka tersebut membuat Kota Gorontalo berada pada posisi kedua terendah stunting di Provinsi Gorontalo.
“Dari data SSGI, angka stunting di Kota Gorontalo menjadi terendah kedua dengan capaian angka di 26.5 persen. Dan tentunya angka stunting di Provinsi Gorontalo tergolong cukup tinggi. Kedepan, saya berharap agat angka ini bisa turun di angka 14 persen pada tahun 2024 mendatang,” Ujarnya.
Untuk itu, Walikota dua periode ini meminta agar seluruh stakeholder turut berperan aktif dalam penanganan stunting di Kota Gorontalo.
“Kita harus melakukan berbagai rencana-rencana yang harus dilaksanakan secara nyata, bukan hanya di atas kertas, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk nyata dengan berbagai kegiatan seperti yang saat ini kita lakukan yakni rembuk stunting,”pungkasnya. (IH)