Gorontalo, MEDGO.ID – Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Gorontalo Kota, Kombes Pol Ade Permana, menyampaikan bahwa di tengah kemajuan zaman dan teknologi, Polri tidak boleh kehilangan jati diri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan usai upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang berlangsung khidmat di halaman Polresta Gorontalo Kota.
“Sekarang era keterbukaan, era globalisasi. Semua sudah ada: robot, kecerdasan buatan, teknologi canggih. Tapi menurut kami, Polri tetap harus dekat dengan masyarakat. Itu yang paling utama,” ujar Ade Permana.
Ia menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat merupakan prioritas utama yang terus diperjuangkan oleh jajaran kepolisian. Kritik dan saran dari publik menjadi bahan introspeksi bagi Polri dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
“Selama ini banyak masukan dan kritikan, dan itu kami terima sebagai bagian dari evaluasi. Kami terus benahi internal, dan yang terpenting, menjaga kekompakan lintas instansi—TNI, Kejaksaan, Pemerintah Daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kapolresta mengakui bahwa tidak semua proses hukum dapat dibuka secara gamblang kepada publik, terutama jika masih dalam tahap penyelidikan atau pengembangan. Meski begitu, ia memastikan bahwa semua penanganan kasus dilakukan secara profesional dan berorientasi pada keadilan.
“Transparan, iya. Tapi tentu ada batasannya. Semua yang dilakukan Polri, mulai dari program hingga penegakan hukum, semuanya untuk masyarakat,” tuturnya. (IH)
