Gorontalo, MEDGO.ID – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, telah mengingatkan bahwa jika tidak ada perwakilan dari Gorontalo di jajaran Direksi dan Komisaris Bank Sulut-Go (BSG), maka Gorontalo sebagai pemegang saham memiliki hak untuk menarik dana daerah yang ada di bank tersebut.
Juru Bicara Gubernur Gorontalo, Alvian Mato, menjelaskan bahwa gubernur telah menyampaikan hal ini saat momen Lebaran Idul Fitri di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo.
“Disela-sela menerima tamu yang berkunjung ke rumah dinas saat idul fitri, saya sempat bertanya ke Pak Gubernur bagaimana seandainya pada RUPS BSG nanti Gorontalo tidak memiliki wakil di jajaran Direksi maupun Komisaris. Pak Gubernur saat itu menjawab bahwa Gorontalo sebagai pemegang saham punya hak dan potensial menarik dana daerah yang ada di Bank SulutGo jika itu terjadi,” ungkap Alvian Mato.
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) BSG di Manado, Rabu (09/04/2025), memicu kekecewaan para pemegang saham dari Gorontalo karena tidak ada perwakilan dari Gorontalo di jajaran Direksi dan Komisaris. Walikota dan para Bupati sepakat untuk menarik dana daerah dari BSG dan berencana mendirikan bank milik Gorontalo.
Pernyataan Alvian Mato ini sekaligus membantah pernyataan yang menyebut Gubernur Gusnar Ismail tidak memiliki sikap terkait kisruh RUPS LB. “Justru Pak Gubernur lebih dulu mengambil sikap sebelum RUPS BSG dilaksanakan. Artinya, sikap dari para pemegang saham di Gorontalo sudah mewakili sikap Pak Gubernur,” tambah Alvian Mato.
Alvian Mato juga menyayangkan informasi yang menyebut ada kepala daerah yang tidak hadir saat pembahasan struktur Direksi dan Komisaris pada saat RUPS BSG berlangsung. “Sangat disayangkan, saat pembahasan krusial mengenai Calon Direksi dan Komisaris, justru ada kepala daerah yang tidak berada dalam ruangan RUPS BSG padahal disitulah moment penting untuk berjuang bersama-sama untuk keterwakilan Gorontalo,” pungkasnya.
Keputusan para pemegang saham dari Gorontalo untuk menarik dana daerah dari BSG dapat berdampak signifikan bagi bank tersebut. BSG perlu mempertimbangkan kembali strategi pengelolaan dana daerah dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk mempertahankan kepercayaan para pemegang saham.(*)
