Kota Gorontalo, MEDGO.ID — Pada Minggu, 9 Juni 2024, Kota Gorontalo menjadi tuan rumah bagi acara bergengsi Nani Wartabone Cup I, sebuah festival dan lomba burung berkicau yang diselenggarakan oleh Kicau Mania Gorontalo (KMG). Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari seluruh penjuru Sulawesi, yang datang untuk memamerkan burung-burung terbaik mereka.
Menyatukan Penggemar Burung Berkicau
Ketua KMG, Young Fery, menjelaskan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi di antara para penghobi burung di Sulawesi. “Terkait dengan kegiatan ini, kami ingin menarik tali silaturahmi dengan penghobi burung se-Sulawesi,” ungkapnya.
Young Fery juga mengisyaratkan rencana KMG untuk masa depan. “Kedepan, Insya Allah, kemungkinan kita akan menyelenggarakan event-event besar berikutnya. Namun, waktu dan tempatnya akan kita pilih dengan lebih selektif,” tambahnya.
Kategori dan Penilaian Lomba
Acara ini menampilkan berbagai jenis burung, termasuk Murai, Kenari, dan Onin, yang diperlombakan dalam dua kelompok utama:
1. Burung Berkicau (Kicauan):
– Durasi Kerja: Penilaian berdasarkan seberapa sering burung berkicau.
– Irama Lagu dan Variasi Suara: Burung dinilai dari keindahan dan variasi kicauannya.
– Volume: Kekuatan suara burung menjadi salah satu faktor penilaian.
– Gaya atau Fisik: Gaya burung saat berkicau juga dipertimbangkan, termasuk gerak-gerik yang menunjukkan karakter “fighter”.
“Untuk perlombaan burung berkicau, penilaiannya pasti kepada durasi kerja atau burung yang rajin berbunyi. Kemudian, irama lagunya atau variasi suara yang dinilai pada burung tersebut. Yang ketiga, volume, dan yang keempat adalah gaya atau fisik pembanding, jadi ada gaya nakal atau istilahnya gaya fighter,” jelas Ketua Juri, Sutikno Hadi
2. Burung Love Bird:
– Durasi Tarikan: Penilaian didasarkan pada lama tarikan suara burung. Poin diberikan berdasarkan durasi tersebut:
– 5 detik: 25 poin (bendera kuning).
– 10-20 detik: 200 poin (bendera biru).
– 20-30 detik: 500 poin (bendera merah).
“Kalau burung itu teriakannya berulang-ulang, maka penilaiannya akan direkap. Mana yang paling banyak meraih poin, maka burung tersebutlah yang menjadi juara,” tambah Sutikno.
Menginspirasi dan Mengembangkan Komunitas
Festival Nani Wartabone Cup I diharapkan dapat menjadi tolok ukur bagi kegiatan serupa di masa depan, menarik lebih banyak peserta dan menginspirasi penggemar burung berkicau di seluruh Sulawesi.
“Kami berharap, event yang di Gorontalo ini bisa dijadikan barometer untuk Kicau Mania se-Sulawesi dan sekitarnya,” harap Young Fery.
Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah berkumpul bagi para penghobi burung untuk berbagi pengalaman dan merayakan kecintaan mereka terhadap burung berkicau.(IH)