Gorontalo, MEDGO.ID — Harga sejumlah bahan pokok di Provinsi Gorontalo kembali mengalami pergerakan menjelang akhir Oktober. Berdasarkan hasil pantauan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo, beberapa komoditas utama seperti beras, cabai, dan bawang masih mencatatkan harga tinggi di sejumlah pasar tradisional.
Pemantauan dilakukan di enam titik pasar, yakni Pasar Sentral, Mo’odu, Liluwo, Kampung Bugis, Andalas, dan Tumbihe. Dari hasil pantauan, harga beras jenis Cihérang dan IR-64 berkisar antara Rp15.625–Rp16.875 per kilogram. Sementara beras Super Win dan Mebrano juga masih dijual hingga Rp16.875 per kilogram.
Khusus untuk cabai (rica), harga mengalami penurunan dan kini stabil di kisaran Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Sementara itu, bawang merah tercatat mulai mengalami kenaikan harga, sedangkan komoditas lainnya relatif stabil.
Kepala Diskumperindag Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge, menyatakan bahwa fluktuasi harga yang terjadi masih dalam batas wajar dan belum menimbulkan gangguan terhadap stabilitas kebutuhan masyarakat.
“Kami terus melakukan pemantauan rutin di seluruh pasar tradisional. Meskipun ada komoditas yang naik, stok bahan pokok secara umum masih aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Risjon Sunge.
Ia menambahkan, pihaknya bersama Satgas Pangan dan Perum Bulog telah menyiapkan langkah antisipatif seperti operasi pasar dan penyaluran beras cadangan pemerintah (CBP) untuk menekan potensi lonjakan harga.
“Kami berkomitmen menjaga stabilitas harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Koordinasi dengan kabupaten dan kota terus diperkuat untuk memastikan distribusi berjalan lancar tanpa hambatan,” jelasnya. (IH)



















