Gorontalo, Medgo.ID — Mengantisipasi ledakan populasi dan serangan hama tikus yang mengancam tanaman padi di Provinsi Gorontalo, Balai Perlindungan Tanaman Pertanian (BALINTAN ) Provinsi Gorontalo bergerak cepat melakukan pengendalian di sejumlah wilayah terdampak. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya mendukung keberhasilan program swasembada pangan yang tengah digalakkan pemerintah.
Gerakan pengendalian difokuskan pada wilayah yang telah melaporkan adanya serangan, yakni Kecamatan Boliyohuto, Kecamatan Tabongo, dan Kecamatan Dungaliyo. Luas pengendalian yang telah dilaksanakan masing-masing adalah 5 hektar di Boliyohuto, 5 hektar di Dungaliyo, dan 2 hektar di Tabongo — total mencapai 12 hektar lahan padi yang berhasil diselamatkan dari ancaman hama tikus.
Tikus sawah merupakan salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) utama yang dapat menyebabkan kerusakan besar dan kehilangan hasil panen jika tidak segera dikendalikan. Karena itu, Balai Perlindungan Tanaman mengerahkan tenaga lapangannya, yaitu POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman), untuk segera bertindak.
POPT bersama PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) di masing-masing kecamatan turun langsung ke lapangan, berkoordinasi dengan petani dan kelompok tani untuk melakukan tindakan pengendalian yang tepat dan cepat.
Salah satu anggota Kelompok Tani Mekar Jaya Sudin Ardi , Desa Duwanga, Kecamatan Dungaliyo, menyampaikan apresiasi atas gerak cepat tim lapangan.
“Saya berterima kasih kepada Bapak-bapak POPT dan PPL yang telah cepat dan tepat merespon masalah kami. Ini sangat membantu petani seperti kami yang khawatir kehilangan hasil panen akibat serangan tikus,” ujarnya.
Langkah responsif ini menjadi bukti nyata komitmen Balai Perlindungan Tanaman Pertanian Provinsi Gorontalo dalam mendukung ketahanan pangan dan menyukseskan program swasembada pangan nasional di tahun 2025.



















