Meninggal Berstatus  Covid-19,  Hasil Swab Ibnu Nasri  Ternyata Negatif

Labuhanbatu, (MEDGO.ID) — Setelah ditunggu beberapa hari semenjak kepergian Ibnu Nasri (22) salah seorang pemuda warga Jalan Padi Kel Padang Bulan Kec Rantauutara yang meninggal berstatus menyandang tersangka covid-19 , Akhirnya pada Hari Senin (27/04) terjawab dan memberikan hasil yang sangat menyayat hati pihak keluarga yang ditinggalkan nya.

Bagaimana tidak dari hasil Swab dengan Surat Keterangan No UK .01.011-1.3 S yang dikeluarkan Kepala Laboratoriuim RS USU tanggal 23 April 2020 nomor
51/UNS 3 27KPM2020 tentang Penyampaian Hasil Pemeriksaan Sampel Covid-19, yang bersangkutan menyatakan negatif SARS CoV-2.

Surat keterangan yang beredar luas dari beberapa Group Media sosial , mengundang perhatian warga net , Slaah satu nya didinding Facebook milik akun Sentosa Pohan yang menuliskan bahwa alam Ibnu Nasri dinyatakan Negatif , Semoga Alm Ditempatkan sebaik-baiknya , tulisan itu langsung dibanjiri banyak nitijen yang menyesalkan atas kinerja pemerintah yang terlalu cepat memberikan status tanpa memperhatikan dampak nya di hari kemudian, Salah satunya nya Warga net Akun milik Muhammad Ridwan yang berkomentar “Suruh minta maaf aja mereka bang, sudah lah lamban , bikin panik bersalahan pulak ” bilangnnya.

BACA JUGA :  Pani Gold Project Terima Penghargaan Siddhakarya Dari Pemprov Gorontalo

Untuk diketahui bahwa sebelum meninggal almarhum Sempat di rujuk ke RSU Adam Malik Medan karena di nyatakan positif saat dilakukan Rapid-Tes oleh Team medis RSUD Rantauprapat , Akhirnya IF (22) warga Jalan Padi Kota Rantauprapat menghembuskan nafas terakhirnya pada Hari Senin Pukul 01.30win Dini hari.

Melalui Konferensi pers Team Gugus Tugas penanganan Covid19 kabupaten labuhanbatu Yang Dihadiri Dandim 0209/LB , Kapolres labuhanbatu, Direktur RSUD Rantauprapat, Kadis Kesehatan Dan Sekjen Gugus Tugas penanganan Covid19 mengucapkan rasa belasungkawa atas meninggalnya IF (21) yang menjadi kasus pertama Di Musim Pendemi wabah Virus Corona (Covid-19) yang terjadi di kabupaten labuhanbatu.

” Inalillahi wa inalillahi roziun, telah berpulang IF(21) warga Jalan Padi Kota Rantauprapat yang terpapar virus beliau juga sebelum akan di rujuk ke RS H.adam Malik” bilang Kapolres Selaku Wakil 2 Team Gugus Tugas penanganan Covid19.

BACA JUGA :  Bersama Kodim 1313/Pohuwato, Pani Gold Project Laksanakan Karya Bakti TNI AD

Sementara , Direktur RSUD Rantauprapat Dr Syafril SpoG pada penjelasan mengatakan bahwa Kasus tersebut merupakan Kasus PDP 02 setelah melihat riwayat gejala yang dialami pasien dan di pastikan dengan Rapid-Tes yang dilakukan pihak nya.
” Sampai saat ini , kita menunggu hasil nya dari pihak RSUD adam malik untuk memastikan FI fositip Terpapar Covid19 atau tidak” jelas nya.

Dr Syafril pun mengaku bahwa FI sudah di kebumikan team medis RSUD Adam malik secara SOP yang berlaku.” Jam 06 tadi pagi, sudah di kebumikan di Pemakaman khusus” bilangnya.

Menurut Syafril, pada Sabtu (18/4) malam lalu sekira 21.00, pasien IN datang ke RSUD Rantauparapat dan diterima tim covid. Kemudian, dari SOP dipertanyakan keluhan. Di mana, pasien mengeluhkan nyeri ulu hati, nyesak di dada dan mual.

“Ketika dipertanyakan, pasien mengaku tidak ada perjalanan,” ujar Syafril.
Kemudian, sambung dia, gejala seperti demam, batuk, dan sesak, tidak ada ditemui dalam tubuh pasien. Sehingga pasien dimasukkan ke IGD dengan diagnosis gastritis.

BACA JUGA :  Gelar Blusukan, Paslon SIAP Jelaskan Pentingnya Investasi Bagi Daerah Untuk Anak Cucu

“Setelah diobservasi, keluhan pasien menghilang dan pasien diberi obat untuk rawat jalan,” ujarnya.

Selanjutnya, Minggu (19/4/2020) sekira pukul 10.45, pasien datang kembali dengan keluhan sesak dan batuk. Oleh tim ini dipertegas, apakah ada perjalanan dan pasien menyatakan hanya perjalanan dari Pulau Raja ke Rantau.

“Oleh tim, keluhan ini diteruskan ke dokter DPJP Covid dan diinstruksikan untuk diisolasi. Kemudian, hasil rapid tes, masih samar. Oleh dokter, kemudian dilakukan rapid tes ulang dengan hasil positif,” bebernya.

Selanjutnya, tim berembuk dan selanjutnya dirujuk untuk memastikan kembali hasil diagnosa sebelumnya. Pada pukul 20.30 malam, pasien diberangkatkan menuju RSUP H Adam Malik.

Syafril mengaku, ketika dalam perjalanan dirinya terus memantau kondisi pasien. Sampai di Tebing, pasien mengalami muntah berbuih. Kondisi ini kembali terjadi ketika mobil ambulance melewati Lubuk Pakam.

“Selanjutnya sesampainya di Jalan Djamin Ginting, kondisi pasien terus menurun,” ungkapnya. (Dian)