Pontianak, (MEDGO.ID) — Nasib na’as, menimpa seorang wanita bernama Flaviana Evi Gadis 25 tahun itu dari Sintang datang ke Pontianak, mencoba mencari peruntungan melalui tes CPNS formasi Provinsi Kalbar, justru ajal menjemputnya di jalan.
Guru Geografi di SMA 1 Sepauk, Kabupaten Sintang tersebut tewas ditabrak dump truck, di Jembatan Tol Kapuas II, Jumat (31/1/2020) sekitar pukul 17.00 Wib.
Korban berasal dari Sintang, datang secara rombongan lain dengan empat motor. Dia dibonceng teman prianya. Yang juga sama-sama datang ke Pontianak, untuk mengikuti tes CPNS Provinsi, Senin (03/02/2020) besok.
“Kami berombongan delapan orang, empat motor,” kata Solihin, teman korban yang menyaksikan peristiwa nahas tersebut, saat ditemui di kamar jenazah RSUD Soedarso.
Menurut pria berkulit hitam itu, dump truck yang melindas korban, diduga remnya blong. Sebelum korban dilindas, dia dulu yang diserempet.
“Kami itu pelan sekali. Pas turun jembatan tol, mau ke arah lampu merah, Tiba-tiba, mobil di belakang nyerempet. Saya diserempet pertama. Saya tumbang sebelah kiri,” ujarnya.
Korban yang dibonceng tepat berada di depannya. Dump truck itu pun menyerempet motor yang ditumpangi korban. Lantas korban jatuh ke kanan.
“Pas saya bangun, korban sudah kelindas. Yang bonceng korban, syukur selamat,” kata Solihin, dengan wajah masih tampak syok.
Solihin juga rekan korban mengajar di SMA 1 Sepaok. “Kami mau tes CPNS di Provinsi. Kami datang lebih awal untuk persiapan. Supaya bisa istirahat dua hari,” katanya.
Namun, usaha mencari peruntungan menjadi abdi negara tersebut, tak disangkanya, malah menjadi duka. Sebagai teman, Solihin sangat syok atas kecelakaan yang menewaskan rekan kerjanya itu.
“Almarhum ini, masih 25 tahun. Asalnya dari Nanga Pari. Dia alumni IKIP PGRI,” ungkapnya.
Saat ini, jenazah Flaviana Evi, guru honor SMA 1 Sepauk tersebut, masih di kamar jenazah RS Soedarso. Murid-muridnya yang kuliah di Pontianak pun berdatangan di kamar jenazah melihat guru kesayngan mereka sudah tiada.
“Keluarga almarhum di kampung, sudah kami hubungi. Tapi tadi, kendala sinyal. Kita terus berusaha secepat mungkin memberi tahu keluarganya, mengenai kabar ini,” pungkas Solihin (Bostang)