Bonebol, Medgo.ID – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango mengggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perbankan, Perguruan Tinggi, organisasi wanita, instansi virtual, media massa hingga para pengusaha guna menekan angka stunting didaerah.
Menurut Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli dalam mengintervensi kasus stunting di Bone Bolango diperlukan kemitraan dengan pihak lain agar target nol angka stunting ditahun 2024 bisa terwujud.
“Kami kemarin sudah melaksanakan best practice penanganan stunting di Sumedang dan studi banding ke Kabupaten Pohuwato. Kami temukan bahwa penanganan stunting ini tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah saja, akan tetapi diperlukan kolaborasi dengan pihak lain. Inilah yang akan kita lakukan di Bone Bolango,”ujar Merlan S. Uloli saat diwawancarai usai memimpin Rapat Koordinasi Mitra Kinerja, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Usaha dalam menekan stunting yang dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati, Kamis (9/3/2023).
Ketua Percepatan Penurunan Stunting di Bone Bolango itu dalam rapat tersebut menyampaikan kondisi penurunan stunting didaerah serta intervensi yang akan dilakukan bersama mitra kerja.
“Disamping kita akan intervensi lewat program, kita juga akan mengintervensi dari hulunya. Kita juga mengharapkan ada dukungan dana CSR dan dukungan lainnya dari kemitraan ini,”kata Merlan.
Informasi lain yang terungkap dari rapat tersebut Bone Bolango membutuhkan anggaran sekitar 10,6 miliar lebih dalam menekan angka stunting yang sekarang masih terdapat 1.190 kasus yang tersebar di 22 lokus stunting. (Adv/IH)