PALEMBANG, MEDGO.ID – Enam orang mantan narapidana teroris (napiter) di wilayah kota Palembang, bersilaturahmi dengan Kapolda Sumatera Selatan, Irjen. Pol. Prof. DR. Eko Indra Heri, S. MM, bersama jajarannya, Jum’at, (16/4/2021).
6 orang mantan napiter tersebut Abdurahman Taib, Heri Purwanto, Addin Agus Riayanto, Ani Sugandi, Ki Agus M Toni dan Ali Mashudi.
Sementara itu, pejabat utama Polda Sumsel yang hadir mendampingi Kapolda Sumsel yaitu Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Ratno Kuncoro, S.IK, M.Si, Dir Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Hisar Siallagan, S.IK. Lalu Sekretaris FKPT Sumsel Ahamad Romi Afriansyah, dan Wadir Binmas Polda Sumsel AKBP Azam, serta Kasubdit IV Kamneg Dit Intelkam Polda Sumsel, Kompol Ade Adriansyah, S., S.IK.
Dalam pertemuan yang berlangsung santai tersebut, Kapolda berharap kepada para napiter agar dapat membantu Polda Sumsel untuk mencegah masuk dan berkembangnya paham intoleransi, radikalisme dan terorisme di tengah-tengah masyarakat.
Kapolda menyampaikan bahwa sebelumnya perwakilan dari Polda Sumsel juga sudah pernah melaksanakan silaturahmi ke tempat keluarga napiter di daerah Kebun Bunga.
“Di bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan barokah ini, jangan ragu-ragu bila memerlukan bantuan”, ungkap Kopolda, kepada mantan napiter tersebut.
Pada kesempatan itu, Kapolda juga menyampaikan program Polda Sumsel seperti Mang PDK Jero, sebuah program dalam upaya untuk menanggulangi Narkoba.
“Mudah-mudahan silaturahmi ini menjadikan kita lebih erat, tidak ada agenda-agenda tersembunyi karena manusia harus bermanfaat kepada manusia yang lainnya, apalagi di bulan suci Ramadhan ini,” ujar Kapolda.
Salah seorang mantan napiter yang turut hadir, Abdurrahman Taib, mengatakan bahwa silaturahmi Ini adalah langkah awal yang baik untuk kegiatan selanjutnya.
“Setelah bebas kami terus melakukan perbaikan ekonomi keluarga eks napiter. Sudah terbentuk yayasan namanya Pelita Bersatu Indonesia yang pengurusnya merupakan para eks napiter, dan kami yang hadir disini sudah NKRI, sudah merah putih,” tandas Abdurrahman.
Mantan napiter lainnya, Ali Mashudi, juga menyampakan dirinya pada bulan Januari yang lalu melamar kerja ke PT Wilmar yang bergerak di bidang sawit.
“Tapi saya belum diterima juga. Saya minta bantuan kepada bapak Kapolda,” harapnya.
Terakhir, Ani Sugandi, yang memiliki pondok pesantren di Desa Bumiarjo Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI, masuk tanpa biaya (gratis), sampai saat ini masih mencari siswa yang tidak mampu bersekolah.
Di akhir pertemuan, Kapolda Sumsel memberikan bantuan dan bingkisan sebagai tali asih kepada eks napiter.
Apa yang dilakukan jajaran Polda Sumsel merupakan merupakan wujud kepedulian Polda Sumsel terhadap enam orang mantan napiter tersebut”, ungkapnya.
Di wilayah hukum Polda Sumsel sejauh ini tercatat ada 16 mantan Napiter dimana salah satunya masih dalam katagori Merah atau Radikal, 4 orang Napiter dan 24 orang Simpatisan atau Pendukung Paham Radikal.
Secara terpisah, sekretaris FKPT Sumsel Ahmad Romi Afriansyah, memberikan apresiasinya atas apa yang sudah dilakukan oleh Polda Sumsel dalam hal kegiatan silaturahmi.
“Kalau bisa jangan putus sampai disini saja,” harap Ahmad Romi. (*).