Gorontalo, MEDGO.ID — Ratusan warga tumpah ruah memadati halaman pelaksanaan pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi Gorontalo di Kelurahan Buladu, Kecamatan Kota Barat, Senin (14/07). Sejak pagi, masyarakat dari berbagai penjuru telah berkumpul demi memperoleh paket sembako bersubsidi yang disiapkan oleh pemerintah.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo dan anggota DPRD Provinsi Gorontalo, khususnya melalui aspirasi dari Erwin Ismail, yang secara konsisten memperjuangkan akses sembako murah bagi warga. Dan dibuka langsung oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail.
“Pasar murah ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi wujud nyata dari aspirasi rakyat yang disampaikan melalui wakilnya di DPRD. Pemerintah hadir di tengah masyarakat, memastikan bahwa harga bahan pokok bisa dijangkau dan tersedia secara merata,” ujar Gubernur Gusnar dalam sambutannya.
Sebanyak 1.000 paket sembako disediakan dengan harga Rp 95.000,- per paket. Paket ini memuat kebutuhan dapur pokok yang harganya di pasaran saat ini sedang mengalami fluktuasi, yakni:
* Beras 5 kg – Rp 25.000,-
* Gula 1 kg – Rp 10.000,-
* Minyak goreng 1 liter – Rp 10.000,-
* Telur ayam 10 butir – Rp 10.000,-
* Cabai rawit 250 gram – Rp 10.000,-
* Bawang merah 500 gram – Rp 10.000,-
* Ayam broiler 1 ekor – Rp 20.000,-
Warga pun menyambut dengan antusias karena selisih harga sangat terasa dibandingkan harga di pasar umum.
Kegiatan pasar murah ini tidak hanya dirasakan oleh warga Kelurahan Buladu. Masyarakat dari Kelurahan Molosipat, Tenilo, Buliide, bahkan hingga Kecamatan Dungingi turut berdatangan untuk ikut serta membeli sembako murah tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Diskumperindag, Iwan Ahmad Sondakh, mengatakan bahwa pasar murah sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.
“Pasar murah ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, mengingat beberapa komoditi seperti beras, cabe rawit, hingga bawang merah mengalami fluktuasi harga setiap harinya, yang menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Iwan.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu dari beberapa langkah yang akan terus dilakukan pemerintah provinsi untuk mendekatkan layanan kebutuhan pokok kepada masyarakat secara langsung.
Banyak warga berharap pasar murah ini tidak hanya berhenti di satu titik saja. Mereka menginginkan agar program serupa dapat menyentuh daerah-daerah yang lebih jauh dari pusat kota, termasuk kecamatan-kecamatan di pinggiran.
Salah seorang warga Kelurahan Molosipat, Bapak Rasyid (52), mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu pengeluarannya.
“Kalau beli di pasar biasa, beras 5 kilo saja sudah hampir 85 ribu. Di sini saya dapat lebih banyak barang, dan harganya cuma 95 ribu. Ini sangat membantu kami yang penghasilannya pas-pasan,” tuturnya.
Pasar murah ini adalah bentuk kepedulian nyata dari Pemerintah Provinsi Gorontalo terhadap tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Selain untuk pengendalian harga dan inflasi, kegiatan ini juga menjadi salah satu pendekatan sosial yang memberikan efek langsung terhadap kesejahteraan warga. (IH)



















