Kota Gorontalo, MEDGO.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mencatat sejarah penting dengan mengukuhkan sebanyak 11 Guru Besar Tetap melalui Sidang Senat Terbuka yang digelar di Auditorium UNG pada Selasa, 24 Juni 2025. Prosesi sakral ini turut diwarnai dengan penyampaian orasi ilmiah dari para profesor baru yang menandai kontribusi ilmiah mereka bagi dunia akademik, daerah, dan bangsa.
Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., menyampaikan bahwa gelar guru besar merupakan pencapaian tertinggi dalam dunia akademik, sekaligus sebuah amanah besar yang harus dijaga dan dijalankan secara berkelanjutan.
“Semoga pencapaian dan anugerah guru besar ini akan memberikan manfaat bukan hanya buat UNG tetapi juga kontribusi buat pengembangan daerah Gorontalo kawasan Teluk Tomini tentu juga,” kata Prof. Eduart.
Ia menambahkan, proses untuk meraih gelar akademik tertinggi ini tidaklah instan, melainkan melalui jalan panjang yang penuh dengan ketekunan dan komitmen.
“Sepemahaman dan seingat saya, tidak ada yang satu kali mengusulkan. Prosesnya berulang dan bertahun tidak dalam bilangan minggu bulan. Apalagi hari, prosesnya dalam hitungan tahun, Ibu Bapak,” ungkapnya.
Dengan bertambahnya 11 guru besar baru, UNG kini memiliki total 71 profesor dari sekitar 1.000 dosen aktif. Menurut Rektor, ini menjadi kekuatan besar bagi institusi untuk mengembangkan berbagai kajian strategis, khususnya yang menyentuh isu-isu lokal dan nasional.
Orasi ilmiah yang disampaikan menyentuh berbagai tema penting seperti transformasi pendidikan, lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, hingga demokrasi. Rektor menilai, topik-topik tersebut merupakan bagian dari kontribusi nyata kampus terhadap pembenahan dan pembangunan daerah.
“Tentu ke depan ini akan kita susun dalam format yang lebih terstruktur. Lebih baik, lebih akomodatif, lebih implementatif untuk kita sampaikan kepada pihak pemerintah daerah untuk mengambil peran serius dan strategis terkait dengan pembenahan ini. Tugas kami melakukan pengkajian, itulah tugas kampus. Tetapi untuk eksekusi problematikanya itu adalah tugas dari teman-teman yang ada di eksekutif. Tentu dengan teman-teman yang ada di legislatif,”ucapnya
Lebih lanjut, Prof. Eduart menegaskan bahwa menjadi guru besar bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk meningkatkan kontribusi keilmuan dan pengabdian.
“Sekali lagi, pencapaian guru besar ini tidak menyebabkan pengabdian kita berhenti. Kontribusi kita harus semakin meningkat. Hari ini kami memiliki 11 pakar yang siap membawa nama baik UNG untuk memberikan kontribusi buat bangsa dan negara,” ucapnya
Ia pun tak lupa menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan bagi UNG dan para dosennya selama proses panjang menuju gelar guru besar.
“Terima kasih kepada seluruh pihak mitra yang sudah mensupport UNG, teristimewa mensupport teman-teman hingga beroleh pencapaian yang luar biasa pada hari ini. Teruslah mensupport UNG, teruslah mendoakan UNG agar UNG bisa terus berlari lebih cepat, melompat lebih tinggi untuk mencapai cita-cita menjadi kampus yang unggul dan berdaya saing yang memberikan manfaat bagi orang banyak, bagi daerah tercinta, dan juga buat bangsa dan negara,” tutupnya
Berikut nama-nama 11 Guru Besar Tetap UNG yang dikukuhkan:
1. Prof. Dr. Sastro Mustapa Wantu, M.Si. – Administrasi Publik
2. Prof. Dr. Lukman Abdul Rauf Laliyo, S.Pd., M.Pd., MM. – Teknologi Pendidikan
3. Prof. Dr. Dewi Wahyuni K. Baderan, S.Pd., M.Si. – Ekologi Lingkungan dan Biodiversitas
4. Prof. Dr. Netty Ino Ischak, M.Si. – Ilmu Kesehatan
5. Prof. Dr. Nurdin, S.P., M.Si. – Survei Tanah dan Evaluasi Lahan
6. Prof. Dr. Sukirman Rahim, S.Pd., M.Si. – Konservasi Keanekaragaman Hayati
7. Prof. Dr. Sunarty Suly Eraku, S.Pd., M.Pd. – Geografi Pariwisata
8. Prof. Dr. Abd. Hamid Isa, M.Pd. – Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Masyarakat
9. Prof. Dr. Fitryane Lihawa, M.Si. – Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Lahan
10. Prof. Dr. rer. nat. Mohamad Jahja, S.Si., M.Si. – Fisika Material Organik
11. Prof. Dr. Ismail Djakaria, M.Si. – Analisis Runtun Waktu
(Adv)



















