Tojo Una Una, (MEDGO.ID) — Universitas Negeri Gorontalo sebagai satu satunya institusi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di kawasan Teluk Tomini, yang dipimpin oleg Rektor Dr. Eduart Wolok, yang telah terakreditasi A oleh Mensristek-Dikti, makin getol melakukan terobosan untuk pengembangannya.
Hari ini, Jum’at (21/02) Rektor UNG, Dr. Eduart Wolok, bersama Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una menanda-tangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), Desa Wakai, Kecamatan Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah.
Penanda-tanganan Nota Kesepahaman, oleh Eduart Wolok, dimaknai merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai pimpinan Universitas Negeri Gorontalo untuk menjadi mitra bagi daerah yang lahir pada 20 Desember 2003 itu.
“Kami siap menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una dalam upaya mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Eduart saat memberi sambutan pada acara penanda-tanganan MoU tersebut.
Eduart menyatakan, UNG juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Provinsi Gorontalo dan sekitarnya, termasuk Kabupaten Tojo Una-Una.
Menurut Eduart, jangkauan dari Tojo Una-Una menuju Universitas Tadulako di Palu sangat jauh dibandingkan dengan akses menuju Gorontalo.
Mahasiswa asal kabupaten yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 itu, baru berjumlah 238 orang dari total mahasiswa UNG saat ini yang berjumlah 20.000 orang.
“Artinya, kalau dipersentasikan, masih dikisaran 1 % lebih dari 20.000 mahasiswa,” imbuh Eduart.
Upaya mendorong bertambahnya jumlah mahasiswa dari Tojo Una-Una, menjadi bagian makna dan tujuan terpenting dari Nota Kesepahaman atau (MoU).
Berdasarkan kewenangannya sebagai pimpinan Perguruan Tinggi Negeri yang secara institusi telah terakreditasi A , Eduart menggagas kerja sama dalam bentuk afirmasi daerah.
Eduart menyayangkan, begitu banyak calon mahasiswa berkualitas dan memiliki potensi untuk berkembang 4 sampai 5 tahun kedepan, tetapi karena ketiadaan biaya, peluang untuk melanjutkan pendidikan di UNG kandas.
“Karena kalau memang lewat jalur mandiri, butuh pembiayaan yang besar. Makanya kerja sama yang kami kemas dalam bentuk afirmasi daerah menjadi jawaban dan solusinya,” ungkapnya.
Kabupaten yang dijuluki The Hidden Paradise in The East , dan dipimpin Bupati Mohammad Lahay itu, dipastikan dapat melahirkan generasi yang punya potensi membangun daerahnya.
“Kami akan terus mendorong dan senantiasa bekerja sama secara berkelanjutan dengan pemerintah daerah untuk memberi peluang sebanyak banyaknya calon mahasiswa dari daerah ini,” kata Eduart.
Kunjungan dalam rangka mengurai dan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una itu, Rektor UNG didampingi, antara lain, Wakil Dekan II Fakultas Tehnik, Idham Lahay, dan Guru Besar Fakultas Pendidikan, Prof. Haris Panai.## (Hans)