Kota Gorontalo, MEDGO.ID — Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat di seluruh Indonesia dihadapkan pada tantangan serius akibat kenaikan harga beras yang signifikan. Peningkatan ini terkait dengan faktor-faktor seperti kenaikan biaya produksi di sektor pertanian dan ketidakpastian cuaca yang mempengaruhi hasil panen beras.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga beras adalah kenaikan biaya produksi pertanian, termasuk biaya pupuk dan tenaga kerja. Kondisi cuaca yang tidak menentu juga telah menyebabkan penurunan produksi beras di beberapa daerah.
Pemerintah daerah tengah melakukan evaluasi dan upaya penanggulangan untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah pencegahan dan penyeimbangan harga beras sedang dirumuskan agar dapat memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Awak media medgo.id secara intensif memantau perkembangan harga beras di Provinsi Gorontalo sebagai salah satu langkah untuk mengatasi masalah ini. Meskipun terjadi kenaikan harga beras, beberapa masyarakat menyatakan bahwa stok beras masih dapat dijangkau.
“Memang benar, saat ini harga beras ada kenaikan, namun stok masih tersedia,” ujar salah seorang warga.
Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah dan masyarakat bersama-sama bergerak cepat untuk mencari solusi yang dapat mengatasi masalah kenaikan harga beras secara efektif dan berkelanjutan.
Tanggapan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Gorontalo
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge, mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Bulog Cabang Gorontalo telah meluncurkan kegiatan Operasi Pasar sebagai solusi jangka pendek untuk menstabilkan harga komoditas primer di wilayah tersebut.
“Saat ini, solusi jangka pendek yang kami lakukan adalah melalui kegiatan Operasi Pasar. Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan Bulog cabang Gorontalo memungkinkan kami untuk menyediakan komoditi seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan terigu dengan harga yang stabil,” ujar Risjon
Dalam rincian kegiatan Operasi Pasar, Bulog telah menyiapkan 20 ton beras dengan harga Rp. 10.900/kg, yang akan dijual dalam kemasan 5 kg.
Dengan demikian, operasi pasar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Gorontalo dengan memberikan akses yang lebih mudah dan harga yang terjangkau untuk komoditas primer.
“Kami berharap ke depannya masyarakat bisa berbelanja beras sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa perlu khawatir akan kondisi harga saat ini,” pungkasnya. (IH)