Gorontalo, (MEDGO.ID) — Kericuhan tak terhindarkan, diperbatasan Gorontalo -Sulawesi Utara (Sulit), penyebabnya, karena warga perantau Gorontalo hendak mudik, tapi tak dapat melewati perbatasan.
Kejadianya berlangsung pagi tadi Senin (18/05), di wilayah perbatasan Propinsi Gorontalo- Sulawesi Utara, tepatnya di Posko Perbatasan Atinggola terjadi ricuh yang diakibatkan terhambatnya ratusan pemudik asal dari Sulawesi Utara yang ingin memaksa masuk ke wilayah Propinsi Gorontalo.
Mereka menganggap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Propinsi Gorontalo sudah selesai kemarin (17/5 sehingga para pemudik meminta kebijakan petugas perbatasan agar dibiarkan masuk ke Gorontalo untuk pulang ke kampung halaman bertemu dengan keluarganya.
Mendapatkan laporan tentang kondisi ini Kapolres Gorontalo Utara AKBP Dicky Irawan Kusuma SIK.,M.Si langsung menuju perbatasan untuk memediasi warga masyarakat yang ricuh. Dari pantauan dilapangan tampak Kapolres Gorut sedang memberikan himbauan kepada warga masyarakat diperbatasan Atinggola, untuk menaati pembatasan sosial berskala besar yang dikeluarkan gubenur.
“Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, mohon tetap tenang, perlu saya sampaikan bahwa kebijakan PSSB diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Mei selama kebijakan tersebut, tidak diperkenankan masyarakat ataupun kendaraan yang masuk ke wilayah Propinsi Gorontalo kecuali kendaraan yang memuat, logistik alkes, bahan pokok, bbm dan untuk kendaraan pribadi ataupun taksi tidak diperbolehkan masuk ke wilayah Provinsi Gorontalo,” tegas Kapolres
Lanjutnya, “Apalagi untuk alasan mudik jelas dilarang, ini dilakukan adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Propinsi Gorontalo. Mohon bapak ibu bisa memaklumi kondisi ini, sayangi keluarga andan untuk tidak dulu mudik, karena dengan kehadiran bapak ibu, bisa saja tertular ataupun menjadi penularbagi keluarga ataupun lingkungan tempat tinggal, mari kita jaga wilayah Propinsi Gorontalo agar segera terbebas dari pandemi covid-19”.
Setelah mendengarkan himbauan dari Kapolres Gorontalo Utara tersebut, berangsur suasana di perbatasan kembali kondusif, kendaraan yang memuat barang logistik diperbolehkan melintas, sedangkan kendaraan pribadi yang memuat penumpang diminta untuk kembali.
Dalam memberikan himbauan tersebut, Kapolres Dicky di dampingi oleh Wakapolres, Para Pejabat Polres, Kapolsek Atinggola dan juga Tim Gugus Tugas Posko Perbatasan Atinggola.
Terkait hal tersebut Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono,SIK, mengatakan bahwa kondisi perbatasaan sudah kembali normal dan kondusif.
“Tadi pagi memang tersiar kabar ada aksi protes warga di perbatasan Gorontalo Sulut tepatnya di Posko Gugus Tugas Atinggola, masyarakat mengira PSBB sudah berakhir sehingga ereka memaksa masuk, namun Kapolres Gorut sudah melakukan langkah-langkah, memediasi dan memberikan himbauan kepada warga , dan syukur alhamdulillah semua sudah selesai, mereka ( warga) mengikuti) anjuran dari Kapolres Gorut Akbp Dicky Irawan Kusuma,” kata Wahyu.(*)