Jakarta, (MEDGO.ID) — hari ini Kamis (12/03) Majelis Ulama Indonesia (MUI) keberatan atas lahirnya UU yang bersifat diskriminasitif (CCA), terhadap Umat Islam yang ada di India.
Hal ini disampaikan langsung oleh KH Muhyiddin Junaidi saat pertemuan dengan seajumlah Ormas Islam dikantor MUI Pusat. ia mengatakan dalam era moderen sekarang ini, dan pasca kesepakatan negara-negara melalui oraganisasi persatuan bangsa dunia, itu tak pantas lagi terjadi ada diskriminasi rasial.
Lihat juga : Meski Tak Dibatalkan Hadir oleh Dubes India, Pertemuan MUI dengan 61 Ormas Islam berjalan Lancar
“MUI mendesak Pemerintah India menghormati Sebelas Resolusi Dewan Keamanan PBB tentang nasib warga Jammu Kashmir untuk menentukan nasib mereka melalui plebisit dan menghentikan blokade atas Jammu Kashmir,” kata KH Muhyiddin Junaidi sebagai wakil ketua MUI Pusat, pada Kamis (12/03) yang dilansir melalui laman website resmi mui.or.id
Selain mendesak kepada Pemeriantah India untuk tak memberlakukan CCA, MUI bersama Ormas Islam lainya akan menyurati PBB, perihal kondisi yang dialami oleh saaudara Muslim India yang mengalami tindakan yang tak manusiawi oleh kaum mayoritas India.
KH Muhyiddin menegaskan sejak munculnya diberbagai media atas prlakuan ekstrimis Hindu terhadap kaum Muslim India, pihaknya sudah menyatakan keberatan dan mengutuk perbuatan tak ber-perikemanuasia-an tersebut.
“Perbuatan tersebut melanggar prinsip dan nilai Hak Asasi Manusia yang tertera di dalam Piagam Hak Asasi Manusia dalam pembiaran pemerintah yang berkuasa,” kecam KH Muhyiddin.
Lihat juga : Polda Gorontalo Berhasil Mengungkap Narkoba Jenis Baru dan Penredaarannya Melalui Media Sosial
MUI mengingatkan, jika pemerintah India masih melakukan tindakan kebiadaban dan terorisme terhadap Muslim India, maka umat Islam Indonesia dianjurkan memboikot produk dari India. Serta meminta Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan dengan India jika hal yang seperti itu tetap berjalan.
Lihat juga : Mahasiswa Gorontalo Melakukan aksi Menolak RUU Onibus Law
“Kepada Umat Islam Indonesia agar mewujudkan ukhuwah Islamiyah terhadap kaum Muslim India dengan Hadir dalam pertemuan ini beberapa pimpinan harian MUI Pusat, Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis, Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, Ketua Alumni 212 Slamet Ma’arif, serta para pimpinan Ormas Islam tingkat pusat. Pertemuan dengan Ormas Islam tingkat pusat tersebut merupakan permintaan Duta Besar India untuk Indonesia kepada MUI untuk mengklarifikasi apa yang terjadi di Kashmir. Pertemuan tersebut juga rencananya akan dihadiri Menteri Luar Negeri Indonesia. Namun, kurang dari dua jam pertemuan dimulai sesuai jadwal, Dubes India secara sepihak membatalkan hadir ke kantor MUI Pusat. (Azhar/Anam)