Jakarta, MEDGO.ID — KRI Nanggala 402 tenggelam bersama dengan 53 awaknya. Suh Wook, Menteri Pertahanan Korea Selatan menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa tersebut.
Pada hari Minggu (25/04), ucapan belasungkawa tersebut disampaikan melalui sebuat surat. Kemudian surat dia kirimkan kepada Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Peristiwa KRI Nanggala 402 Tenggelam, Menhan Korea Selatan Tawarkan Bantuan
Banyak negara lain yang merasa prihatin atas kejadian yang menimpa kapal selam milik Indonesia. Salah satunya adalah negara sahabat Korea Selatan.
Menteri Pertahanan Korea Selatan turut bersedih atas kabar tragis Nanggala 402 yang hilang saat melakukan pelatihan di perairan utara Bali. Lalu dia menyampaikan keprihatinan dan doa yang paling tulus untuk para pelaut di atas kapal.
Dalam surat atau pernyataan tertulis Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta, Menhan Suh Wook menyatakan akan mendukung penuh kepada Republik Indonesia.
Sun Wook mengatakan jika TNI dan seluruh pihak di Indonesia telah mengupayakan yang terbaik. Dalam operasi pencarian dan penyelamatan kapal tersebut. Pasalnya sejak Rabu dini hari, KRI Nanggala 402 mulai hilang kontak.
Bantuan untuk Indonesia terus mengalir dari negara-negara tetangga. Termasuk negara Singapura, Malaysia, Australia bahkan Amerika Serikat (AS).
Angkatan Laut Korea Selatan Siap Membantu
Suh Wook telah memberikan instruksi kepada Angkatan Laut Korea Selatan untuk membantu apabila Indonesia memintanya. Hal tersebut disampaikan sehari setelah kapal dinyatakan hilang kontak.
Menteri Pertahanan Korea Selatan menyampaikan tawaran mengenai bantuan pencarian KRI Nanggala 402 kepada Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Suh Wook menyatakan, “Jika Indonesia membutuhkan dukungan serta bantuan dari Angkatan Bersenjata Republik Korea, maka jangan sungkan untuk menghubungi saya kapanpun.”
Suh Wook menegaskan jika Kementerian Pertahanan Republik Korea merupakan rekan dekat dari TNI. Sehingga sudah pasti bila akan memberikan dukungan serta bantuan utama.
“Saya berharap TNI bisa dengan cepat mengatasi masa-masa sulit ini. Semoga di bawah kepemimpinan anda akan terus berkembang menjadi kekuatan yang lebih besar.” tutup Suh Wook.
Korea dan Indonesia telah berbagi kemitraan erat dalam bidang pertahanan berdasarkan dari kemitraan strategis khusus. Kemudian Suh Wook menyampaikan belasungkawa atas kapal selam Indonesia yang hilang saat latihan.
Kondisi Kapal Terbelah Tiga
KRI Nanggala 402 merupakan kapal buatan Jerman. Kemudian kapal selam melakukan latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali. Selama melakukan latihan militer mengalami hilang kontak.
Setelah berhari-hari melakukan proses pencarian, kapal dinyatakan tenggelam pada hari Sabtu. Sebelumnya, pada upaya pencarian telah menemukan tumpahan minyak di dekat lokasi kapal dengan dugaan tenggelam. Kemungkinan telah terjadi kerusakan pada tangki bahan bakar.
Kemudian sehari setelahnya, yakni Minggu, penemuan kapal dalam keadaan terbelah tiga. Posisi tersebut berada di kedalaman 838 meter dari permukaan laut. Kemudian pencarian telah berlangsung selama 72 jam.
Kondisi tersebut membuat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan pengumuman terbaru. Jika 53 awak yang berada di dalamnya telah gugur.
Sementara Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana Yuda Margono menyatakan kapal selam terbelah menjadi tiga bagian. Kedalamannya mencapai 838 meter di bawah permukaan laut.
TNI telah mengerahkan beberapa KRI dan helikopter saat melakukan operasi pencarian kapal selam dengan 53 awal kapal tersebut. Sementara kapal dari Singapura yaitu Swift Rescue. Kapal Singapura tiba di Indonesia untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan.
Deteksi untuk beberapa bagian KRI Nanggala 402 telah ada. Kemudian KRI RIgel 933 telah menjalankan operasi pencarian di perairan utara Bali memakai multibeam echosounder (MBES). Kemudian pencarian tersebut dilanjutkan oleh kapal milik Singapura.(*)