Kepala BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Masa Pancaroba

JAKARTA, MEDGO.ID – Dalam keterangan persnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan, Rabu (22/09/2021), di Jakarta.

“Selama musim pancaroba, cuaca ekstrem seperti hujan disertai petir dan angin kencang serta hujan es, berpotensi besar terjadi”, ujar Dwikorita Karnawati, sebagaimana dikutip dari laman Humas BMKG.

Lebih jauh Dwikorita memaparkan bahwa arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga kondisi cuaca bisa berubah secara drastis dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore atau malam hari.


“Awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin”, tandas Dwikorita.

Terkait curah hujan, Dwikorita menegaskan, dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, BMKG Guswanto, mengatakan bahwa tanda-tanda terjadinya cuaca ekstrem dapat mulai dirasakan di wilayah Jabodetabek. Selasa (21/09/2021) kemarin, hujan es yang disertai angin kencang terjadi di sekitar kota Depok dan menyebabkan pohon tumbang serta menimbulkan beberapa kerusakan lainnya.

“Sepekan ke depan, hampir sebagian wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang. Daerah-daerah tersebut antara lain Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara”, kata Guswanto.

Untuk wilayah lainnya, lanjut yaitu Gorontalo, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Senada dengan Kepala BMKG, Guswanto juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mewaspadai cuaca ekstrem selama musim pancaroba. Hal tersebut untuk menghindari risiko terjadinya korban jiwa akibat cuaca ekstrem.

“Saat angin kencang, bagi pengendara lebih baik menepi dulu untuk menghindari risiko pohon atau baliho tumbang. Bagi para nelayan juga waspada gelombang tinggi. Jangan memaksakan melaut jika cuaca sedang buruk,” ujar Guswanto.

BMKG, imbuh Guswanto, akan terus memperbaharui informasi mengenai cuaca dan bisa diakses seluruh masyarakat melakui aplikasi InfoBMKG.

“Update terus informasi melalui Info BMKG untuk mengetahui prakiraan cuaca di seluruh wilayah Indonesia”, pungkas Guswanto.(*).