Kota Gorontalo, MEDGO.ID — Inflasi di Kota Gorontalo terus terjaga di tingkat yang stabil, dengan angka terendah sebesar 1.9%, yang jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah lain di Gorontalo. Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menekankan pentingnya fokus untuk mengendalikan inflasi, menganggapnya sebagai tanggung jawab utama pemerintah.
Menurut Marten, kenaikan harga bahan pokok seperti beras, cabai, tomat, dan bawang menjadi pemicu utama inflasi. “Harga bahan pokok naik bisa memicu kenaikan inflasi,” ujar Marten saat diwawancarai beberapa awak media, Senin (04/03).
Marten menjelaskan untuk menangani kenaikan harga bahan pokok, Pemerintah Kota Gorontalo melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait.
“Pemerintah Kota Gorontalo bekerjasama dengan Bulog untuk mengefektifkan beras SPHP dan bantuan cadangan beras pemerintah,” tutur Marten dengan memerintahkan distribusi cadangan beras secara cepat dan efisien.
Lebih lanjut, Wali Kota dua periode ini mengungkapkan operasi pasar juga menjadi salah satu strategi yang dilakukan secara rutin oleh pemerintah daerah untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga barang-barang kebutuhan pokok lainnya.
“Kerja sama dengan daerah-daerah penghasil seperti Kabupaten Gorut, Kota Palu, dan daerah-daerah penghasil barang-barang kebutuhan pokok lainnya menjadi penting karena Kota Gorontalo bukan daerah penghasil,” tandasnya
Pada dasarnya, pemerintah Kota Gorontalo menerapkan kebijakan 4K dalam pengendalian inflasi, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Ramadhan. Yaitu, ketersediaan bahan pokok, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
“Inflasi ini bukan kita mo turunkan, tapi dikendalikan agar tidak mempengaruhi kehidupan dari masyarakat, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga,”tekannya
Dengan fokus pada stabilitas harga dan upaya yang terkoordinasi dengan baik antara pemerintah dan pihak terkait, diharapkan Kota Gorontalo dapat tetap mempertahankan tingkat inflasi yang terkendali menjelang bulan suci Ramadhan.