Kota Gorontalo, MEDGO.ID – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menekankan urgensi digitalisasi dalam sistem keuangan daerah sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan anggaran pemerintah. Hal itu disampaikan saat membuka High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Gorontalo yang digelar di Hotel Aston, Selasa (24/06).
Dalam sambutannya, Gusnar menyampaikan bahwa pemerintah saat ini harus mampu merespons dua tantangan besar, yakni demokratisasi dan digitalisasi. Kedua hal ini, kata dia, tak hanya tak terhindarkan, tetapi juga menuntut reformasi menyeluruh dalam sistem kerja pemerintahan.
“Sekarang ini kita diperhadapkan pada dua fenomena yang tidak bisa dihindari, yaitu demokratisasi dan digitalisasi. Keduanya menuntut kesiapan kita sebagai pemerintah dalam beradaptasi dan memperbaiki sistem kerja, terutama pada aspek keuangan daerah,” tegas Gusnar.
Ia mengingatkan bahwa sistem keuangan berbasis digital kini telah menjadi kebutuhan utama. Transaksi konvensional yang masih digunakan di sejumlah daerah, menurutnya, harus segera ditinggalkan demi efisiensi dan transparansi.
“Kalau kita lambat beradaptasi, bukan hanya tertinggal tapi bisa terlindas,” ujar Gusnar. “Oleh karena itu, forum ini harus menjadi kesepakatan bersama untuk mengimplementasikan digitalisasi dengan serius dan menyeluruh.”
Lebih jauh, Gusnar mengulas pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan opsen pajak. Ia mencontohkan penerapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai peluang meningkatkan proporsi pendapatan daerah.
“Dengan digitalisasi, distribusi pendapatan dari opsen pajak bisa lebih fleksibel. Tidak hanya 30-30, bisa jadi 60 persen untuk provinsi, 40 persen untuk kabupaten/kota, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya secara maksimal,” jelasnya.
Untuk itu, Gusnar mendorong pembangunan infrastruktur digital hingga ke pelosok, termasuk Kabupaten Pohuwato, serta peningkatan kapasitas SDM yang mumpuni dalam pengelolaan sistem digital yang aman dan profesional.
Ia juga menekankan pentingnya pemantauan indeks digitalisasi sebagai alat ukur keberhasilan, sekaligus mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk perbankan, untuk memperkuat kolaborasi dalam menciptakan sistem keuangan daerah yang transparan dan berbasis teknologi.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, High Level Meeting Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah se-Provinsi Gorontalo tahun 2025 secara resmi saya nyatakan dimulai,” tutup Gusnar. (Adv)



















