Semarang, MEDGO.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi saran kepada pemerintah pusat untuk sementara waktu menghentikan transaksi dagang yang melibatkan negara dengan kasus Corona tinggi.
Hal tersebut disampaikan setelah adanya kapal dari India yang ABK nya positif terpapar Covid-19.
“Izin Pak Menko, untuk negara-negara yang akan mengirimkan barang ke Indonesia dan negara itu adalah negara yang cukup berbahaya menurut para epidemiolog, saran saya Pak, untuk transaksi dagangnya dihentikan dulu,” kata Ganjar, saat mengikuti Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menko Perekonomian secara virtual di rumah dinasnya, Sabtu (8/5/2021).
Saran itu disampaikan Ganjar, bukan tanpa alasan. Sebab dia melihat saat ini muncul pemikiran di masyarakat, dimana pemerintah melarang warganya untuk bepergian maupun mudik, namun orang asing masih leluasa untuk masuk.
“Akan tidak enak rasanya dengan adanya diskursus yang muncul di publik ‘ini orang India yang masuk ke Jawa Tengah Pak’. Nggak ada orang indianya, ini orang Filipina, bahwa mereka dari India itu betul, dan ini kita lakukan treatment kepada mereka. Ini diskursusnya menjadi nggak enak, seolah-olah mudiknya dilarang tapi orang asing boleh masuk”, tegas Ganjar.
Pemerintah, lanjut Ganjar, harus membuka seluruh informasi, utamanya yang terkait dengan kedatangan warga negara asing yang masuk dan kepentingannya di Indonesia, serta yang paling penting kondisinya.
“Ini penting karena di bawah akhirnya itu menjadi komunikasi yang seolah-olah kita melarang bangsa sendiri, tapi mempersilakan orang lain,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, ada sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) yang membawa gula rafinasi dari India dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah dan dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Gubernur Ganjar Pranowo, berharap ke depannya ada komunikasi terlebih dulu, sebelum kapal dari negara yang jadi perhatian soal kasus Corona untuk merapat di pelabuhan.
“Tentu saja saya belajar dari ini, seluruh pemegang otoritas baik pelabuhan udara, kapal, apalagi yang akan menerima tamu, warga, barang dari negara asing apalagi di tempat-tempat yang sudah menjadi perhatian kita, seperti India harus diperketat”, tandas Ganjar. (*).