GORONTALO, MEDGO.ID – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kesungguhannya dalam membangun Provinsi Gorontalo.
“Gorontalo adalah salah satu provinsi terkecil dan salah satu yang termiskin di Indonesia. Karena itu butuh afirmasi khusus dari pemerintah pusat untuk mengejar ketertinggalannya. Bapak Presiden Jokowi sudah menunjukkan pemihakan tersebut,” katanya, Senin, 22 April 2024.
Hal itu ia sampaikan menanggapi kunjungan Presiden Jokowi ke Gorontalo. Presiden tiba di Gorontalo pada hari Minggu dan akan terbang lagi pada Senin ini. Presiden mengawali kegiatannya dengan bermain sepakbola bersama anak-anak. Hari ini Presiden akan meresmikan Bandara Pohuwato, meninjau pembangunan bendungan di Bulango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, dan meresmikan RS Toto di Kabila, juga di Bone Bolango. Selain itu, Presiden juga melakukan panen jagung di Kabupaten Boalemo. Saat menyampaikan undangan pernikahan putranya Arif Gobel, Rachmat Gobel melaporkan tentang pembangunan di Gorontalo yang menggunakan dana APBN, khususnya pembangunan bandara dan bendungan.
“Semua itu adalah legacy Bapak Presiden di Gorontalo. Saya memohon agar Bapak berkenan untuk meresmikannya,” kata Gobel saat itu. Presiden berjanji akan datang ke Gorontalo.
Pembangunan Bandara Pohuwato adalah proyek lama namun kemudian mangkrak. Berkat kerja sama Rachmat Gobel selaku wakil rakyat di DPR RI dari daerah pemilihan Gorontalo dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum serta instansi terkait lainnya, akhirnya pembangunan bandara ini bisa dilanjutkan kembali. Bandara ini memiliki posisi strategis karena bisa menjadi titik simpul dalam menghubungkan Gorontalo dan Sulawesi Tengah, khususnya untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat. Infrastruktur transportasi ini bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Sedangkan bendungan Bulango Ulu akan menjadi sumber irigasi pertanian dan perkebunan.
“Gorontalo memiliki tanah yang subur dan luas, hutan lindung yang terjaga, dan sumber air yang memadai. Namun selama ini kurang tertata sehingga irigasi pertanian kurang optimal. Dengan dibangunnya bendungan ini kita semakin optimis bahwa Gorontalo bisa menjadi salah satu lumbung pangan di kawasan timur. Dan ini bisa menopang IKN yang memiliki jarak relatif dekat dengan Gorontalo. Apalagi kita sedang menggenjot pembangunan Pelabuhan Anggrek yang tak begitu jauh dengan Kalimantan Timur,” kata Gobel.
Saat mendarat di Bandara Djalaluddin, Presiden Jokowi disambut para pejabat daerah. Rachmat Gobel, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ikut menyambut kedatangan Presiden. Pada kesempatan itu, Presiden berbincang akrab dan hangat dengan Gobel. Suasana itu juga berlangsung usai pertandingan sepakbola.
Melalui Visi 2051, Gobel mencanangkan kemakmuran Gorontalo dalam 30 tahun mendatang. Hal itu dilakukan dengan membangun sektor pertanian, kelautan, pariwisata, UMKM, koperasi, dan pembangunan sumberdaya manusia. Untuk mendukung itu, dibutuhkan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara serta infrastruktur pertanian, pendidikan, dan industri. Melalui pembangunan pelabuhan internasional Anggrek dan Kawasan Ekonomi Khusus Pangan serta membangun gravitasi ekonomi di sejumlah titik, Gobel optimistis Gorontalo akan menjadi makmur dan maju.
“Yang dibutuhkan adalah persatuan semua kekuatan politik dan kekuatan masyarakat Gorontalo dan didorong oleh nawaitu yang sama. Pemerintah pusat, khususnya Presiden Joko Widodo dan para manteri kabinetnya telah menunjukkan pemihakan kepada Gorontalo. Sekarang tergantung pada kita selaku orang Gorontalo. Mau maju atau mau melanjutkan cara-cara lama. Mari kita membangun budaya baru dan peradaban baru Gorontalo. Mungkin saat itu kita sudah tidak ada, tapi kita telah mewariskan hal-hal baik kepada generasi penerus kita,” kata Gobel, sambil menyebut peran pendahulu Gorontalo seperti Nani Wartabone, Ahmad Pakaya, David Bobihoe, Iwan Boking, Indra Yasin, dan lain-lain yang telah berjasa membangun Gorontalo.
(*)