Jakarta, MEDGO.ID – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengatakan Indonesia harus memiliki museum-museum seperti di negara-negara maju, bahkan bisa seperti Washington DC yang menjadi kota dengan banyak museum.
“Museum itu kan isinya benda mati. Jadi perlu sentuhan teknologi agar menjadi interaktif dalam memberikan wawasan dan pesan nilai-nilai budaya sehingga mudah dicerna. Dengan demikian museum bisa membikin bangga generasi muda terhadap bangsa dan negaranya,” katanya saat memberikan sambutan pada pembukaan Pameran Bersama Hari Museum Indonesia 2023 di Gedung Nusantara I, kompleks DPR RI, kamis (12/10)
Pada pameran itu ikut berpartisipasi berbagai museum di Tanah Air, seperti Museum Bandar Cimanuk yang menampilkan pentingnya muara Cimanuk di Indramayu dalam sejarah pelayaran dan pembuatan kertas daluang, Museum Hakka Indonesia yang menampilkan sejarah Tionghoa di Indonesia, Museum Bank Indonesia yang menampilkan berbagai mata uang Indonesia dan replika emas seberat 13,5 kg yang menjadi simpanan Bank Indonesia, Museum Colliq Pujie yang menampilkan sejarah kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan dan kisah I La Galigo, Museum Dr AK Gani seorang pejuang asal Sumatera Selatan, Museum Duver dan Covid-19 yang menampilkan beragam nyamuk dan kelelawar sebagai penyebar penyakit, Museum Bayt Alquran, Museum Sundaland, Museum Perangko, dan sebagainya. Setelah membuka acara itu, Gobel berkeliling melihat satu per satu stand museum.
Gobel menceritakan, saat pergi ke Washington DC, Amerika Serikat, ia takjub dengan beragam museum di kota itu. Selain bangunannya yang megah dan nyaman, museum-museum itu juga interaktif dan memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal itu juga ia jumpai saat ke Turki, yang juga memiliki banyak museum. Karena itu, ia berharap suatu saat Indonesia memiliki kepedulian yang lebih serius dalam mengelola museum.
“Museum juga mempunyai nilai ekonomi. Jika dikelola dengan baik itu akan mengundang wisatawan dan menghidupkan UMKM. Indonesia kaya dengan warisan sejarah dan kekayaan alam yang bisa menjadi objek museum. Yang kita butuhkan adalah ide dan kreativitas,” katanya.
Selain itu, kata Gobel, museum juga bisa membangkitkan, merawat, dan menggelorakan semangat nasionalisme.
“Museum bisa mewariskan nilai-nilai. Museum bisa mengisahkan sejarah. Museum juga bisa membangkitkan gagasan dan pemahaman. Sebagai bangsa besar dan majemuk, kita bisa menggunakan beragam media untuk membangun persatuan dan kesatuan. Karena persatuan dan kesatuan adalah modal dasar bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan kita hidupkan terus,” katanya.
Untuk itu, Gobel setuju dengan aspirasi para pegiat permuseuman agar Indonesia segera memiliki undang-undang tentang museum. Selain itu, katanya, Indonesia juga perlu badan permuseuman yang khusus mengelola dan menjadi payung seluruh museum. Hal yang tak kalah penting, katanya, juga perlu ada sertifikasi permuseuman.
“Dengan demikian, kita bisa lebih kuat dan lebih fokus dalam membangun permuseuman di Indonesia. Sudah saatnya kita melakukan penataan regulasi, kelembagaan, dan juga tata laksananya,” katanya.
(*)