Kota Gorontalo, MEDGO.ID — Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Gorontalo, dinamika suksesi di tubuh partai mulai menguat. Salah satu kader yang menyatakan kesiapan maju sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Gorontalo adalah Ferdriyanto Koniyo.
Ia menegaskan bahwa proses regenerasi merupakan mekanisme wajib yang terus dijaga di Golkar. Setiap lima tahun, kata Ferdriyanto, partai membuka ruang kompetisi internal sebagai bagian dari upaya memperkuat organisasi.
“Sesuai mekanisme organisasi, setiap lima tahun pasti ada suksesi. Di Golkar juga banyak kompetisi internal. Jadi bila kita berbeda pendapat dalam rangka mensukseskan organisasi, itu hal yang biasa,” ujarnya kepada wartawan belum lama ini, Senin (08/12).
Ferdriyanto menilai bahwa momentum Musda adalah saat tepat bagi Golkar untuk mencari pemimpin baru yang memiliki pengabdian, dedikasi, dan rekam jejak tanpa cela. Ia menegaskan bahwa figur ketua harus bebas dari praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).
“Pengabdian itu dipertanyakan, harus sudah berapa lama kita di Golkar. Dedikasi juga demikian. Dan tidak tercelah, harus jauh dari KKN. Banyak kader Golkar yang bagus, cerdas, punya kemampuan dan integritas,” tegasnya.
Dengan dasar itu, Ferdriyanto menyatakan dirinya siap ikut serta dalam kontestasi Musda dan berkomitmen membawa penyegaran bagi organisasi. Ia menuturkan bahwa dukungan dari pemilik suara terus mengalir dan menunjukkan tren positif.
“Sejauh ini dukungan sementara sudah berlangsung, dan insyaallah menjelang hari H pelaksanaan Musda, 100 persen bakal tercapai,” ungkapnya.
Menanggapi anggapan soal kedekatannya dengan tokoh senior Golkar, Rusli Habibie, Ferdriyanto menganggap hal tersebut wajar. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa proses pemilihan tetap akan mengacu pada aturan partai.
“Wajarlah, apakah itu salah? Rusli Habibie adalah ipar saya. Tetapi mekanisme partai akan berjalan, dan partai tidak melihat dari sisi tersebut,” katanya.
Musda Partai Golkar Kota Gorontalo dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat. Kontestasi diperkirakan semakin kompetitif seiring munculnya sejumlah nama lain dari internal partai yang disebut-sebut siap meramaikan bursa calon ketua. (IH)
