Oleh : Airul Amaji
Mantan Mentri pertahanan sekaligus Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia siap menerima 1000 warga gaza yang menjadi korban genosida di palestina. Pernyataan ini tentu menimbulkan pro-kontra dikalangan masyarakat dalam dan luar negri. pasalnya upaya ini justru seakan mendukung rencana jahat Donal Trump untuk mengosongkan gaza, dan semakin memudahkan penjajah Isriwil untuk menguasai tanah itu. Sebagaimana yang dipertanyakan oleh Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, yang dirilis di situs resmi MUI. “Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut?”
Disaat yang sama sikap ini juga dinilai menjadi bentuk Indonesia memanfaatkan situasi gaza untuk tetap berhubungan baik dengan AS setelah negara itu menaikan tarif dagang barang diberbagai negara.
Sebab rencana ini muncul setelah negara adidaya itu menaikan tarif impor barang dibeberapa negara salah satu yang terkena dampak adalah Indonesia. Maka sebagai negara yang menggantungkan diri pada AS tentu akan melakukan apa saja untuk tetap berhubungan dengannya. Inilah buah simalaka dari negara yang bergantung pada negara lain.
Padahal Indonesia adalah negara dengan SDA yang cukup untuk membuatnya berdiri di kaki sendiri tanpa bantuan dari negara manapun. SDA yang berlimpah dari berbagai sumber, minyak, emas, batu-bara, timah, nikel, perak, dll.
Evakuasi Gaza bukan Solusi Hakiki
Disatu sisi rencana evakuasi warga gaza ke Indonesia bukan merupakan solusi hakiki dari permasalahan genosida palestina, sebagai negara mayoritas muslim solusi yang diambil haruslah berasal dari Islam itu sendiri dan bukan yang lainnya apalagi jika solusi itu dipengaruhi oleh ”kepentingan” belaka. Sebab masalah palestina adalah masalah Penjajahan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun, ini adalah persoalan Agama dan Ideologis.
Dengan rencana evakuasi ini seolah-olah yang bersalah bukanlah penjajah, tapi rakyat yang harus pergi agar hidupnya selamat. Maka evakuasi bukan saja bukan solusi, tapi bentuk konspirasi keji untuk melemahkan perjuangan rakyat palestina dalam mempertahankan hak dan tanahnya. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik dan mempertanyakan Rencana ini “Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut?,” tanya Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, Pernyataan yang dirilis resmi MUI.
Disamping itu rencana ini juga mengaburkan pemimpin-pemimpin muslim dari solusi penjajahan secara tuntas.
Islam Solusi Hakiki
Sejatinya solusi hakiki justru berasal dari Islam itu sendiri, Islam sebagai agama yang sempurna memandang bahwa penjajahan akan dihapuskan dengan Jihad. Sejarah Islam membuktikan bahwa rasulullah membebaskan Wilayah kaum muslim dengan jihad secara fisik. Maka pemimpin-pemimpin negri muslim haruslah menjawab seruan Jihad untuk membebaskan palestina dari cengkraman penjajah.
Sayangnya hari ini Nasionalisme dan Prinsip tidak boleh ikut campur urusan negara lain menjadi penghalang pemimpin negeri-negeri muslim untuk menjawab seruan jihad untuk membebaskan saudaranya di palestina, ini adalah bentuk Pengkhianatan besar oleh pemimpin muslim.
Pemimpin negeri muslim yang harusnya mampu melawan penjajah malah mati kutu dihadapan negeri-negeri barat, ini semua tidak lain karena ketergantungan mereka terhadap barat itu sendiri.
Kaum muslim hari ini membutuhkan pemimpin yang berani melawan penjajahan dengan Jihad ke Medan Perang dan pemimpin seperti itu tidak akan lahir dari sistem yang masih berasal dari barat, sistem Kapitalis sekuler. Pemimpin yang berani dan mampu untuk mengusir penjajah hanya akan lahir dari sistem Islam bukan yang lain. Sistem kepemimpinan Islam (Khilafah) yang akan dipimpin oleh seorang khalifah akan menerapkan Syariat Islam yang akan membawa Rahmat bagi seluruh alam dan Membela Setiap muslim.
Sebagaimana Khalifah Al-Mu’tasim Billah dimasa Khilafah Abbasiyah membela kehormatan seorang Muslimah dengan mengirimkan tentara yang tak terhitung jumlahnya, hari ini kaum muslim diseluruh dunia terutama dipalestina kehilangan ribuan nyawa tapi tak ada satupun pemimpin negri muslim yang berani mengirimkan tentara untuk membelanya.
Pentinya Kesadaran kaum muslim
Maka sudah saatnya kaum muslim diseluruh dunia menyadari bahwa solusi atas setiap permasalahan yang mereka hadapi termasuk Penjajahan di palestina tidak akan lahir dari sistem selain Islam. Kesadaran ini harus dimiliki oleh setiap individu muslim terutama Pemimpin negri muslim itu sendiri, agar tidak mudah terpedaya dengan solusi Semu yang berasal dari barat.
Kaum muslim juga harus menolak dengan Tegas rencana evakuasi warga Palestina, sembari mendorong pemimpin muslim untuk mengirimkan tentara demi membela saudaranya di Palestina. Pada saat yang sama juga kaum muslim harus terus berjuang dengan kuat untuk agama Islam. Karena hanya dengan jihad hakiki, yang dapat menyelesaikan permasalahan global kaum muslim.
Wallahu A’lam Bishawab