Divisi Kebencanaan UNG Berikan Bantuan Medis Kepada Korban Longsor Suwawa Timur

Bonebol, MEDGO.ID — Divisi Kebencanaan Pusat Studi Kedokteran, Kesehatan, dan Kebencanaan LPPM Universitas Negeri Gorontalo aktif berperan dalam memberikan bantuan kepada korban longsor tambang di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango pada Senin (8/7). Tim UNG dipimpin oleh Dr. dr. Zuhriana K. Yusuf, M.Kes., yang juga menjabat sebagai Ketua Divisi Kebencanaan Pusat Studi Kedokteran, Kesehatan, dan Kebencanaan LPPM UNG serta Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Kedokteran UNG.

BACA JUGA :  Genjot PAD, Komisi II Minta Pemkot, Siapkan Fasilitas Air Bersih MCK dan Listrik untuk Pedagang

Dalam aksi kemanusiaan ini, Divisi Kebencanaan UNG menggandeng Tim Bantuan Medis Cutaneus Fakultas Kedokteran, Emergency Disaster Nursing Fakultas Olahraga dan Kesehatan, serta Bulan Sabit Merah Indonesia Gorontalo untuk memberikan bantuan medis dan dukungan kepada para korban yang terdampak bencana longsor.

“Alhamdulillah, tim UNG dalam kondisi sehat meskipun kondisi di lokasi yang tetap hujan. Secara umum aman dan terkendali,” kata Zuhriana, Senin (8/7).

BACA JUGA :  Ruang Belajar Berfungsi Asrama, Begini Cerita Siswa dan Kepsek Madrasah Aliyah Miftahul Huda Kwandamg Gorut

Hal ini menunjukkan kesiapan dan komitmen UNG dalam menghadapi situasi darurat di lokasi bencana. Zuhriana juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung, “terima kasih banyak doa dan support-nya, semoga Allah membalas dengan yang lebih baik.”

Berdasarkan informasi dari Basarnas Gorontalo pada 8 Juli 2024 pukul 16.26 Wita, bencana longsor yang terjadi sejak Ahad kemarin (7/7) telah mengakibatkan 10 orang meninggal dunia akibat tertimbun material longsor, sementara 22 orang dilaporkan selamat, dan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.

BACA JUGA :  Wamendagri Bima Arya : Penyaluran Bansos Jelang Pemungutan Suara 27 November Pilkada 2024

Partisipasi Divisi Kebencanaan UNG ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap korban bencana, tetapi juga memperkuat kolaborasi antar lembaga dalam penanganan situasi darurat. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penanganan bencana dan membantu masyarakat yang terdampak. (*)