PURWOREJO, MEDGO.ID – Bendungan Bener sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN), dimana pembangunannya terus dikebut dan sedang dilakukan pembangunan akses jalan masuk serta terowongan ke bendungan tersebut.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Purworejo, Yuni Astuti, meninjau progres pembangunan Bendungan Bener dari sisi sebelah kanan di Desa Kemiri Kecamatan Gebang. Ia ingin memastikan proses pembangunannya berjalan sesuai rencana.
“Saya melihat sudah ada perkembangan yang bagus di lapangan, mungkin ada sedikit keterlambatan tetapi menurut saya masih on the track. Dari sisi kanan, saya lihat jalan masuknya sudah tidak ada masalah,” katanya usai meninjau titik tertinggi Bendungan Bener, Sabtu (14/11/2020).
Yuni berharap masyarakat sekitar Bendungan Bener dan pemrakarsa proyek saling bekerjasama agar dapat mempercepat pembangunan dari proyek PSN itu. Pihaknya juga berharap adanya komunikasi intens dari para pengembang dengan pemerintah dan pihak terkait.
“Kalau komunikasi terus dilakukan, saya kira percepatannya akan bisa dilakukan untuk mengejar sedikit keterlambatan kemarin. Ke depan, saya berharap PT Brantas Abipraya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya akan bisa melakukan komunikasi yang intens dengan masyarakat, Pemkab Purworejo, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN),” imbuhnya.
Sementara itu, Project Manager PT Brantas Abipraya (Persero) Rakhmad Cahyana menjelaskan bahwa keterlambatan pengerjaan paket satu Bendungan Bener pada akses jalan dan terowongan, masih belum sesuai target, yaitu 15%. Masalah pembebasan lahan masih menjadi faktor utama keterlambatan, sehingga pihaknya belum bisa bekerja secara maksimal. Untuk saat ini, pihaknya hanya dapat bekerja pada area yang telah disewa.
“Harapan kami, target dari BBWS tahun ini, pada bulan Desember 2020 pembebasan seluruh lahan pada paket satu dapat terealisasi. Sehingga kami bisa bekerja lebih maksimal,” pungkas Rachmad.
Diketahui, Bendungan Bener terletak di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah.
Bendungan Bener digadang-gadang bakal menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 159 meter, panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah sekitar 290 meter. Realisasi mega proyek tersebut menghabiskan dana sekitar Rp.3,8 triliun. Direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2023.
Bendungan Bener nantinya akan dapat mengairi lahan seluas 15.069 Ha, mengurangi debit banjir sebesar 210 M³/detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 M³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6,00 MW.
Selain itu, Bendungan Bener juga memiliki potensi pariwisata karena keunikannya sebagai bendungan tertinggi di Indonesia, dan nomer dua di Asia.
Pembangunan bendungan tersebut dibutuhkan sedikitnya 590 hektare lahan di 2 kabupaten yaitu Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo.
Di Kabupaten Purworejo yaitu di Kecamatan Bener (Desa Bener, Wadas, Karangsari, Nglaris, Limbangan, Kedungloteng dan Guntur) dan Kecamatan Gebang (Desa Kemiri).
Di Kabupaten Wonosobo yaitu di Kecamatan Kepil (Desa Burat, Bener dan Gadingrejo). (AD1).