Pengejaran terhadap anggota TNI yang membelot ke KKB Papua masih terus berlanjut. TNI juga telah mengungkapkan identitasnya. Dia adalah Pratu Lukius. Anggota TNI tersebut merupakan salah satu anggota dari Yon Infanteri 400 Raider.
Dugaan yang muncul Lukius bergabung bersama dengan OPM atau Organisasi Papua Merdeka. OPM sendiri merupakan organisasi yang berada di bawah Sabinus Waker sebagai pemimpinnya. Wilayah operasi organisasi ini berada di daerah Intan Jaya, yang berada di Provinsi Papua.
Pratu Lukius, Anggota TNI yang Membelot ke KKB Papua
Sebelum diketahui bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua, Pratu Lukius merupakan salah satu tim Yonif Raider 400. Bahkan Brigjen Suswatyo selaku Asisten Kogabwilhan III menyatakan bahwa Lukius memang sempat mendapatkan tugas di Kabupaten Intan Jaya. Ia menjalankan tugasnya sejak Agustus 2020 sampai dengan Maret 2021.
Menurut Brigjen TNI Suswatyo, Lukius kemungkinan kabur sejak 12 Februari. Ia telah kabur tanpa membawa senjata apapun. Dengan begitu, saat ini Lukius telah dianggap menjadi penghianat.
Karena peristiwa kaburnya Lukius, dirinya kini masuk ke dalam daftar anggota Kelompok Kriminal Bersenjata yang berkeliaran di daerah Intan Jaya.
Bukti bahwa Pratu Lukius merupakan anggota TNI yang membelot ke KKB Papua berasal dari data yang berhasil terhimpun. Sebagai anggota Yonif 410, Pratu Lukius Matuan tugasnya membantu ke Raider 400. Ia sama-sama di bawah Kodam 4 Diponegoro. Di dunia maya, Pratu Lukius memiliki banyak teman yang berasal dari akun pro-KKB.
Alasan Anggota TNI yang Bergabung dengan OPM
Sebby Sambom selaku Juru bicara TPNPB OPM menyebutkan bahwa ada seorang anggota TNI yang tugasnya berada di Pos Bulapa. Akhirnya anggota TNI tersebut memutuskan untuk bergabung dengan OPM. Hal ini bukan tanpa sebab.
Dirinya mengklaim bahwa anggota TNI yang bergabung dengan OPM tersebut memiliki alasan yang kuat. Salah satunya karena tidak tahan dengan TNI yang bersikap kasar dan sering menembaki masyarakat sipil yang berada di papua.
Sebby mengatakan bahwa Lukius sudah bergabung dengan KKB Papua dari bulan Februari tahun 2021. Pratu Lukius sendiri adalah salah satu prajurit terlatih. Dia mendapatkan jabatan yang terbilang penting di OPM sebagai komandan lapangan TPNPB atau yang disebut juga dengan KKB.
Bahkan Pratu Lukius juga sudah pernah menyerang Pos Bulapa. Sebagai komandan lapangan TPNPB, Pratu Lukius berhasil menembak tiga orang TNI dalam serangan tersebut.
Opsi Bagi Anggota TNI yang Membelot
Sampai saat ini TNI sudah melakukan berbagai macam cara agar berhasil mengejar serta membuat wilayah penyebaran OPM semakin sempit. Bersama dengan prajurit TNI yang lain, pihak TNI telah bekerja keras untuk bisa memperlemah ruang gerak OPM yang ada di Papua.
Bagi anggota yang membelot, maka TNI sudah memberikan dua opsi yang bisa mereka pilih. Opsi pertama adalah menyerahkan diri dan bergabung kembali dengan Negara Indonesia dalam membangun Papua agar lebih maju.
Opsi berikutnya jika KKB Papua tidak mau menyerah dan bergabung dengan Indonesia, maka mereka akan tetap dan para anggota TNI akan terus memburunya.
Saat ini Kepala Penerangan Kogabwilhan III sudah menyatakan bahwa Lukius atau Pratu Lucky Y Matuan namanya sudah masuk sebagai target utama pencarian. Lukius juga sudah mendapatkan pemecatan dari keanggotaannya sebagai TNI. Keputusan pemecatan Lukius karena TNI memiliki alasan yang sangat tepat untuk memecat sang prajurit.
Tindakan Pratu Lukius sudah menjadi sebuah tindakan pengkhianatan oleh negara. Bahkan sekarang Lukius juga sudah menjadi musuh negara sejak ia menjadi anggota TNI yang membelot dan bergabung dengan KKB Papua.