Kota Gorontalo, (MEDGO.ID) — Belum hilang dari ingatan kita aksi teror panah wayer yang melibatkan 9 pemuda di Tapa, pada tanggal 30 januari 2020.
Kini teror panah wayer beraksi lagi di kota Gorontalo pukul 01.30 Wita dini hari tepatnya di jalan Husni Thamrin kelurahan Limba U 1, menimpa korban yang bernama Usman (38) warga Bongomeme.
Informasi yang berhasil dihimpun, dari keterangan saksi saat berada di TKP mengatakan saat sebelum kejadian mereka sedang asik nongkrong dan tidak menaruh curiga terhadap komplotan panah wayer melintas di jalan Husni Thamrin yang menggunakan sepeda motor.
“Torang itu lagi nongkrong dipinggir jalan bersama Usman (korban) Tiba-tiba saat itu korban ba tanya pigi buang air kecil, tidak lama kemudian komplotan yang mengendarai sepeda motor yang lebih dari 10 motor itu berhenti tidak jauh pa torang pe staf. Deng diantara dorang itu so stan ba bidik panah wayer kearah korban. Seketika itu juga panah wayer langsung menembus depan leher korban, dan pelaku pun langsung lari menggunakan sepeda motor.” ungkap Nasir warga yang melihat kejadian tersebut.
Diketahui profesi korban adalah sebagai buruh dipasar sentral kota Gorontalo, dan malamnya korban ngumpul bersama teman-temanya di jalan Husni Thamrin.
Saat ini pula korban masih terbaring lemah, dan masih dalam penanganan tim medis RSUD Aloei Saboe.
Selang kejadian tersebut petugas Polri dan TNI berhasil menangkap 4 orang yang diduga komplotan panah wayer, dan langsung digelandang ke Polsek Kota Selatan guna penyilidikan lebih lanjut.
Sedangkan pelaku lainya yang berhasil melarikan diri, kini masih dalam pengejaran aparat Polsek Kota Selatan, Polres Gorontalo Kota, dan dibantu oleh aparat TNI.
Saat ini pihak Polsek Kota Selatan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait pelaku teror panah wayer, karena menunggu hasil selangkapnya dari data-data pelaku lainya yang saat ini pula masih dalam pengejaran petugas.
Tetapi petugas telah mengantongi nama-nama para komplotan panah wayer tersebut, dan tinggal menunggu hasil selanjutnya.
Adapun ke-empat nama-nama komplotan panah wayer yang berhasil diringkus petugas TNI-POLRI.
IT, warga kelurahan Biawu kota selatan (umur 20 tahun)
RR, warga kelurahan Donggala Kota selatan (umur 15 tahun)
RS, warga batudaa, dan AL, warga Bolangoulu-Mongoilo. (umur 18 tahun)
Reporter : S. Ar Onge (Inong Gorapu)