GORONTALO — Mengurangi luas pemukiman kumuh, pemerintah provinsi gorontalo, mencanangkan program Kotaku.
Program yang digagas sejak tiga tahun lalu, sudah nampak hasilnya, dengan berkurangnya, kawasan tak teratur alias kumuh. Diprovinsi Gorontalo, pilot project(program percontohan), dilaksanakan baru Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
Kota Gorontalo ada 6 kelurahan, yang menjadi sasaran, pelaksanaan program Kotaku. Keenam kelurahan tersebut meliputi : kelurahan Biau, …..
Sementara dikabupaten gorontalo lokasi pelaksanaan,tepatnya dikelurahan…..
Anggaran yang digelontorkan sejak tiga tahun terakhir, mencapai 27 milyar, anggaran tersebut pemanfaatanya bagi rehabilitasi kawasan kumuh, seperti perbaikan saluran air (drainase), fasilitas air bersih, mck, dan lainya.
Sekertaris Bapeda provinsi gorontalo, mengakui, dengan adanya program rehabilitasi kawasan tak teratur ini, sangat terasa manfaatnya, tidak hanya menciptakan kawasan yang asri, namun dapat merangsang partisipasi masyarakatnya, melalui penguatann kapasitas warga, terkait kesadaran merwka dalam menjaga lingkungan yang bersih.
“Kami puas, melalui program Kotaku ini, dapat membangun kesadaran warga dalam menjamin, kesinambungan pelestarian lingkungan yang bersih,” kata Irvan Katili saat diwawancara usai membuka workshop Kotaku, pada Rabu(3/10), dihotel Grand-Q Kota Gorontalo.
Irvan menambahkan bahwa,”Melalui program nasional ini, dengan sumber anggaranya APBN murni, dapat mengurangi angka kemiskinan disekitar kawasan kumuh yang telah direhabilitasi.”
Dilain pihak Tema Leader Program Kotaku, memyampaikan bahwa sejak tiga tahun teralhir pelaksanaan program ini, sebagian besar masih seputar penataan saluran air bersih, sisanya penataan lainya.
“Sejak dilaksanakan Program Kotaku, pelaksanaaan dilapangan, empat puluh persen usulan masyarakat pentaan drainase,” Irvan.(Adv)