1.181 Mahasiswa PPG UNG Raih Gelar Guru Profesional

GORONTALO, MEDGO.ID – Sebanyak 1081 mahasiswa yang mengikuti proses pendidikan profesi guru di Universitas Negeri Gorontalo, telah menyelesaikan pendidikan dengan meraih gelar guru profesional. Keberhasilan guru terbaik menyelesaikan pendidikan tersebut ditandai dengan prosesi pengukuhan guru profesional PPG dalam jabatan tahun 2024 oleh Rektor UNG Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., Selasa (25/6).

Koordinator program studi PPG UNG Dr. Jusna Ahmad, M.Pd., menjelaskan mahasiswa PPG yang dikukuhkan kali ini merupakan peserta PPG dalam jabatan periode III tahun 2024. PPG kali ini diikuti mahasiswa dengan 16 bidang studi, keseluruhan mahasiswa berasal dari 36 provinsi di wilayah Indonesia.

“Dengan adanya prosesi pengukuhan ini, menjadi penanda bahwa mahasiswa PPG dalam jabatan periode III tahun 2024 telah menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan sehingga telah resmi pula menyandang gelar guru profesional,” ungkap Jusna.

BACA JUGA :  Ruang Belajar Berfungsi Asrama, Begini Cerita Siswa dan Kepsek Madrasah Aliyah Miftahul Huda Kwandamg Gorut

Rektor Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., memberikan selamat atas keberhasilan 1.181 mahasiswa PPG dalam meraih gelar guru profesional. Menurutnya tidaklah muda sebagai seorang guru untuk bisa mengikuti pendidikan dan meraih gelar guru profesional, sehingga keberhasilan tersebut harus disyukuri bersama.

“Menjadi guru profesional memiliki tujuan utama untuk bagaimana kita memiliki peningkatan kapasitas dan kapabilitas sebagai tenaga pendidik, sehingga akan memberikan kontribusi serta kemajuan bagi dunia pendidikan tempat kita mengabdi,” terang Eduart.

BACA JUGA :  Wamendagri Bima Arya : Penyaluran Bansos Jelang Pemungutan Suara 27 November Pilkada 2024

Eduart berpesan kepada mahasiswa yang dikukuhkan, bahwa pencapaian gelar guru profesional bukanlah akhir dari tahapan belajar dan mengembangkan kompetensi serta kapasitas individu. Proses belajar harus terus dilakukan oleh setiap guru dalam menyesuaikan dengan perkembangan saat ini, sebagai upaya untuk mengawal peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. (**)