Kabupaten Gorontalo, MEDGO.ID – Danau Limboto, ikon alam Kabupaten Gorontalo, menawarkan pengalaman unik bagi para wisatawan dan pengamat satwa liar. Setiap pagi dan sore, danau ini menjadi panggung alami bagi burung mandar batu atau Common Moorhen (Gallinula chloropus), yang dikenal dengan kecantikannya saat berenang atau bersembunyi di antara semak-semak.
Menurut Danny Rogi dari Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota), burung mandar batu terlihat sangat memukau saat mencari makan di pagi hari. “Sinar matahari pagi menyinari bulu burung ini, menonjolkan warna merah di bagian mukanya hingga paruhnya yang berujung kuning. Ini adalah pemandangan yang sangat keren,” ujarnya pada Kamis (13/6/2024).
Selain mandar batu, pengamat juga dapat melihat burung mandar besar atau Purple Swamphen (Porphyrio porphyrio) yang berukuran lebih besar. Meskipun demikian, mandar batu dengan bulu hitamnya yang dihiasi garis putih di sepanjang sisi dan dua bercak putih di bagian bawah ekor, tetap menarik perhatian dengan keindahannya yang kontras saat berada di vegetasi hijau.
Burung mandar batu memiliki kebiasaan hidup di air, mematuk-matuk serangga dan tanaman air. Mereka dapat berlari di atas air dan menyelam dalam waktu yang lama. Sarang mereka biasanya terbuat dari tumpukan rumput di atas air, dengan 4-6 butir telur berwarna kuning pucat berbintik coklat keunguan. Meski berstatus konservasi “berisiko rendah” menurut IUCN, ancaman perburuan tetap menjadi kekhawatiran utama bagi kelangsungan hidup burung ini.
Danau Limboto dan lahan persawahannya yang mencapai lebih dari 3.000 hektare menyediakan habitat ideal bagi burung mandar batu. Namun, meningkatnya perburuan, terutama pada akhir pekan, mengancam populasi mereka. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo menggelar Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) pada 22-24 Juni 2024.
Festival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi dan mempromosikan kekayaan alam serta budaya Kabupaten Gorontalo. Dengan mengedepankan nilai-nilai konservasi, festival ini melibatkan berbagai pihak untuk menjaga dan melestarikan Danau Limboto sebagai salah satu destinasi wisata unggulan.