Soal Desil Kemiskinan, BPS dan Bappeda Diminta Satu Persepsi

Kota Gorontalo, MEDGO.ID — Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya meminta agar Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (BAPPPEDA) provinsi maupun kabupaten/kota untuk satu persepsi dalam masalah desil kemiskinan. Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi, di Hotel Aston, Selasa (22/8/2023).

“Desil Indonesia itu dibagi berapa desil? Kemiskinan kita di Gorontalo itu ada berapa desil? Ini tolong diperjelas, kemarin saya rapat sama Bapppeda katanya ada empat desil, hari ini sama BPS katanya ada 10 desil, jadi detailnya mana? Saya minta BPS sama BAPPPEDA duduk bersama untuk menyamakan persepsi ini,” tegas Ismail.

Menurut Ismail masalah ini penting karena jika tidak diperhatikan, maka sasaran program penurunan kemiskinan ekstrem di Gorontalo tidak akan pernah berhasil. Olehnya, ia kemudian meminta agar BPS dan BAPPPEDA turut membantu Pemprov dalam penggolongan dan penyesuaian data-data tersebut agar program Pemprov dapat tepat sasaran.

BACA JUGA :  Bersama Kodim 1313/Pohuwato, Pani Gold Project Laksanakan Karya Bakti TNI AD

“Data desil ini harus jelas, tadi 15 persen berarti katanya ada sekitar 971 orang, ini kan harus jelas, mereka ini yang mana saja kan carinya susah. Jadi, saya minta ke BPS dan BAPPPEDA untuk mencari berdasarkan nama berdasarkan alamatnya, biar jelas orang-orangnya yang mana, agar tidak ada istilah satu orang dapat bantuan berkali-kali,” imbuhnya.

Mantan Kepala Bappeda Pohuwato itu juga meminta agar program penurunan kemiskinan ekstrem baik Pemprov dan Kabupaten / Kota menyasar pada tiga tingkatan, yakni sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Hal tersebut diminta agar dapat mencegah kegagalan dalam penurunan angka kemiskinan di Gorontalo.

BACA JUGA :  Bersama Kodim 1313/Pohuwato, Pani Gold Project Laksanakan Karya Bakti TNI AD

“Angka kemiskinan kita ini dapat berputar-putar di angka itu terus, jadi tolong diperhatikan tiga ini. Biar yang sangat miskin itu, bisa naik ke miskin, terus yang miskin kita kasih bantuan program agar keluar dari angka kemiskinan, dan yang hampir miskin itu kita jaga baik-baik agar tidak masuk ke angka miskin. Jadi, biar program kita bisa berhasil,” jelasnya.

BACA JUGA :  Gelar Blusukan, Paslon SIAP Jelaskan Pentingnya Investasi Bagi Daerah Untuk Anak Cucu

Diketahui, berdasarkan data BPS sebaran penduduk menurut kelompok kesejahteraan Provinsi Gorontalo Maret 2023, penduduk hampir miskin daerah perkotaan ada di angka 6,01, miskin 3,06, dan sangat miskin 1,40. Di daerah pedesaan penduduk hampir miskin di angka 9,86, miskin 13,30, dan yang sangat miskin 10,43.

Turut hadir dalam Rakorev tersebut adalah Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Budiyanto Sidiki, Asisten II Setda Provinsi Handoyo Sugiharto, Kepala Perwakilan BI Dian Nugraha, Walikota Gorontalo Marten Taha, Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa, perwakilan Bupati Gorontalo, Gorontalo Utara, Bone Bolango, dan Boalemo.