FKPT dan BNPT Gorontalo Ajak Masyarakat Cegah Radikalisme dan Terorisme Melalui Kenduri

BONEBOL, MEDGO.ID — Dalam mencegah radikalisme di Provinsi Gorontalo khususnya di wilayah Kabupaten Bone Bolango, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo kembali melaksanakan diskusi tentang Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa Damai yang dilaksanakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Bolango, Kamis (01/06).

Dalam kesempatan itu, Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT Rl, Kolonel (CZI) Rahmat Suhendro mengatakan bahwa terorisme adalah tindak kejahatan luar biasa dan juga merupakan tindakan yang melanggar Hak Asasi Manusia.

Dampak terorisme pun, dijelaskan Rahmat, tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada harta benda, namun juga merusak stabilitas dan ketahanan negara, terutama dalam sisi ekonomi, pertahanan, keamanan, sosial budaya, dan lain sebagainya.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Gorontalo Tegaskan Komitmen Pemerintah dalam Sukseskan Pilkada 2024

“Terorisme menjadi ancaman bagi peradaban modern dan merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia, tidak memandang suku, ras, agama, dan negara,” ujar Rahmat

Apalagi, kata Rahmat, radikalisme dan terorisme menjadi salah satu tantangan besar bagi keamanan masyarakat dan kedaulatan bangsa ini.

BACA JUGA :  Jajaran Polda Gorontalo Terjunkan 3.327 Personil Pengmanan TPS

Merujuk pada hasil survei yang dilakukan oleh BNPT tahun 2020 menyatakan bahwa faktor yang paling efektif dalam mereduksi Potensi Radikalisme secara berturut turut adalah diseminasi sosial media, internalisasi kearifan lokal, perilaku kontra radikal dan pola pendidikan keluarga pada anak.

Sehingga, menurut Rahmat, proses penanggulangan terorisme tidak bisa dilaksanakan hanya oleh aparatur keamanan semata. Namun, dibutuhkan sinergi yang kuat antara aparatur keamanan dengan masyarakat tanpa terkecuali.

BACA JUGA :  Gegara Ingin Menikah Lagi dengan Wanita Muda, Istrinya Ditebas

“Bahaya terorisme ini menyasar tanpa memandang pangkat, jabatan, status sosial, suku, ras dan agama tertentu,” tuturnya

Untuk itu, BNPT melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme mengajak simpul-simpul perangkat desa yang hadir pada kegiatan ini untuk mampu menjadi agen perdamaian, mengorganisir massa dan menumbuhkan kesadaran.

“Mari kita bersama-sama melawan segala bentuk paham dan propaganda kelompok radikal terorisme setidaknya untuk lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar,” tandasnya. (IH)