Moscow, MEDGO.ID — Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, Jumat (15/4), mengatakan beberapa pembeli gas Rusia telah setuju untuk beralih ke pembayaran dalam mata uang rubel.
“Kami mengharapkan keputusan (untuk beralih ke rubel) dari importer lain,” tambahnya. Dia tidak mengungkapkan identitas pelanggan yang sudah beralih.
Presiden Vladimir Putin mengatakan bulan lalu bahwa pembeli gas Rusia dari negara-negara “tidak bersahabat” harus membayar dalam rubel, sebuah langkah yang ditolak oleh otoritas Uni Eropa di bawah rezim sanksi blok tersebut terhadap Moskow.
Putin telah memperingatkan Eropa bahwa pihaknya berisiko memotong pasokan gas kecuali jika mereka membayarnya dalam mata uang Rusia. Kebijakan itu dilakukan saat Putin berusaha untuk membalas sanksi sebagai dampak atas apa yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.
Pada bulan Maret, ia mengusulkan agar pembeli komoditas energi Rusia membuka rekening di Gazprombank, di mana pembayaran dalam euro atau dolar akan dikonversi ke rubel.
Armenia melakukan beberapa pembayaran untuk pasokan gas alam Rusia dalam rubel, Menteri Ekonominya Vagan Kerobyan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan outlet media Rusia RBC pada Jumat (15/4).
Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengatakan pada Senin bahwa Hungaria berencana untuk membayar gas Rusia dalam euro melalui Gazprombank. [ah/voaindonesia]