Jakarta, MEDGO.ID — Komisi pemberantasan korupsi (KPK) terus melakukan tindakan pencegahan pidana korupsi. Namun, Firli Bahuri heran, saat yang sama operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku tak mau berhenti.
Hal ini disampaikan Firli langsung melalui akun media sosial miliknya, “Tidak bisa saya hindari keprihatinan menyaksikan penangkapan pejabat yang terjadi secara terus menerus yang menciptakan kesan bahwa transaksi suap dan sogok terjadi setiap hari pada pejabat-pejabat yang berada pada posisi cukup strategis,” katanya, yang diunggah melalui laman twiter nya, pada Sabtu (08/01/2022).
Ketua komisi anti rasuah ini, mengungkapkan rasa khawatir, upaya sogok menyogok dikalangan pejabat, sudah menjadi hal yang lumrah. Apalagi, mereka menduduki jabatan penting untuk pemegang kebijakan. Kasus OTT Walikota Bekasi ini bukan pertama kali operasi KPK, namun, tak nampak efek jera.
Keprihatinan nya, tak dilepas usai operasi tangkap tangan Rahmat Efendi yang merupakan Walikota Bekasi dengan penduduk jutaan. Ia ditangkap terkait menerima suap tau hadiah, sebagai pejabat / peyelenggara negara dalam pengadaan barang dan jasa , serta lelang jabatan dilingkungan pemerintah kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Firli mengajak seluruh komponen masyarakat bersama untuk melaakukan upaya pencegahan korupsi disemua tingkatan, dari level pusat sampai ke daerah. Tentu, guna menangkal perilaku korupsi yang merugikan kepentingan bangsa.
“Kita masing-masing bergerak di wilayah kita untuk menciptakan orkestra pemberantasan korupsi yang sempurna karena pemberantasan korupsi tidak bisa dilakoni oleh satu lembaga apalagi satu orang. Dia harus merupakan kerja semua lembaga bahkan di seluruh cabang kekuasaan,” tutup Firli.(Redaksi)